Jum`at, 22 November 2024

Video Viral, Wanita Hamil di Lebak Ditandu Bambu saat ke Puskesmas

Foto: Ist
Foto: Ist

LEBAK, TitikNOL - Akibat akses jalan rusak, wanita hamil asal Kampung Naga Hurip, Desa Mekarjaya, Kecamatan Panggarangan, Kabupaten Lebak, harus ditandu menggunakan bambu dan kursi saat menuju Puskesmas Panggarangan.

Kejadian ini viral di media sosial Facebook. Video dengan durasi 43 detik itu viral setelah diunggah oleh akun pribadi Erot Rohman, Minggu (1/9/2019).

Dalam video itu dijelaskan, sudah banyak contoh warga Kampung Naga Hurip dan sekitarnya tidak tertolong dikarenakan akses jalan yang rusak dan jauh dari Puskesmas.

Erot Rohman berharap, dengan viralnya vidio ini, akan didengar keluhan masyarakat Kampung Naga Hurip oleh pemangku kebijakan.

"Orang sakit jarang yang tertolong karena sulitnya transportasi ke Rumah Sakit. Tolong untuk didengar. Terimakasih dari Naga Hirup desa Mekar Jaya kecamatan Pangarangan. Merdeka kurang jalan," katanya dalam vidio.

Sontak saja status tersebut mendapat komentar dari para netizen yang menyampaikan simpatinya. Seperti yang dituliskan @Andres Zahra Simanjuntak yang mengatakan "emang miris Kabupaten Lebak itu banyak yang tertinggalnya, aneh para penguasa repeh wae (diam aja), padahal penghasilan daerah Lebak itu banyak dari hasil bumi nya juga top," ungkapnya.

Ditambah akun @Tata Pradita juga menuturkan "kan pemerintah sudah mengeluarkan anggaran. Untuk Desa besar loh itu kalau gak salah 1,4 miliar buat pembangunan Desa," tuturnya.

Hal senada disampaikan juga @Lhodhonk Chiherhank yang berkomentar "kemana dana Desa? Perlu dipertanyakan karena sudah ada anggarannya," ungkapnya.

Pantauan TitikNOL, hingga Selasa (3/9/2019) pada pukul 20:23 WIB, status tersebut sudah dibagikan sebanyak 2.889 kali, disukai 1610 dan dikomentari 255 akun.

Sampai berita ini diterbitkan,TitikNOL masih mencari identitas dari pasien yang ditandu dan hendak melahirkan.

Dibawah ini merupakan keterangan ERot dalam akunnya yang menuliskan:

"Kepada yth presiden joko Widodo
Kepada Yth gubernur banten
Kepada yth Bupati Lebak
Kepada yth Ketua DPRD Lebak
Kepada yth Camat Panggarangan
Kepada yth kepala Desa Mekarjaya

Perlu kami sampaikan bahwa kejadian ini adalah kejadian yang benar benar terjadi di kampung kami, kp nagahurip Ds mekarjaya kec Panggarangan pada hari minggu 01 September 2019 telah terjadi musibah pada salah satu warga kami yaitu melahirkan prematur, karena tidak bisa dilaluinya Poros jalan desa oleh kendaraan roda empat maka dengan segala upaya kami harus berjibaku menggunakan tandu membawa warga kami ke puskesmas Panggarangan, Perlu semuanya ketahui bahwa sejauh tujuh kilometer poros jalan Desa kami tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat, ada sekitar enam kampung yang apabila ada keluarganya terkena musibah harus menggunakan tandu seadanya seperti pada video ini kampung kampung itu seperti ciastana, Cikadu, ciungmungkal, curugdeng2, pasir tangkil dan nagahurip.

Tentunya kejadian ini bukan yang pertama kali terjadi melainkan sudah terjadi sejak lama bahkan yang paling saya ingat ketika kakek saya tercinta yang meninggal pada empat tahun yang silam, saya keluarga dan beberapa warga menandu jenazah sang kakek waktu itu, jangan tanya bagaimana hancurnya hati kami dan geramnya pada pemerintah yang seolah tutup mata padahal saya dan seluruh penduduk kampung sudah menuntaskan kewajiban sebagai seorang warga negara yang baik seperti taat pajak,taat hukum dll
Tapi entah lah diusia kemerdekaan yang sudah 74 tahun ini persoalan ini seolah tak pernah ada jawaban.
Apabila ada diantara saudara yang bertanya apakah pemerintah tidak tahu? Saya fikir adalah ketidakmungkinan karena dari beberapa pergantian kepala Desa kami sudah sering menyampaikan ini tapi seolah tak ada solusi, dan untuk terakhir kalinya saya melalui catatan ini meminta bantuan pada ibu bupati Lebak dan ketua DPRD Lebak untuk menyampaikan kepada kepala Desa dalam menyelesaikan persoalan ini. Wayahna heug bu/pa bejaan kades bahwa sejatinya pembangunan infrastruktur bukan hanya sekedar naplokeun semen kana jalan sabab mun saukur kitu mah mang satif geh bisa, melainkan pembangunan infrastruktur harus mampu menjadi problem solving atas persoalan yang dihadapi oleh masyarakatnya,,, agar pembangunan bukan hanya sekedar semen numpuk ditengah jalan, tapi pembangunan menjadi salah satu jawaban yang menghilangkan keresahan dan kegelisahan seluruh lapisan rakyatnya
Demikian terimakasih," cetusnya. (Son/TN1)

Komentar