Sabtu, 14 Desember 2024

Waduh! Kantor Kadin Cilegon Dijaga Puluhan Pendekar, Ada Apa Ya?

Puluhan pendekar berjaga-jaga di kantor Kadin Cilegon. (Foto: TitikNOL)
Puluhan pendekar berjaga-jaga di kantor Kadin Cilegon. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Puluhan pendekar berjaga-jaga di Kantor Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Kota Cilegon. Pengamanan para pendekar ini nenyusul beredarnya kabar bahwa kantor Kadin akan digembok oleh sekelompok orang.

Berdasarkan informasi yang berhasil dihimpun, kabar itu beredar dari sekelompok orang yang disinyalir menjadi lawan Ketua Kadin Kota Cilegon, Sahruji.

Konflik di tubuh Kadin terjadi, lantaran ada sekelompok orang yang mengeluarkan mosi tidak percaya kepada Kadin Kota Cilegon.

Orang-orang yang menyatakan mosi tidak percaya tersebut mengklaim sebagai anggota Kadin pimpinan Sahruji. Konflik itu memanas menjelang pemilihan Ketua Kadin yang akan dilaksanakan akhir 2019.

"Kalau penggembokan dasar hukumnya apa? kalau melakukan tindakan penyerobotan itu kan masuknya dalam kategori pelanggaran hukum," ungkap Wakil Ketua Laskar Pendekar Banten Sejati (Lapbas) Mas Mulyana, kepada wartawan, Senin (1/4/2019).

Para pendekar yang melakukan pengamanan tersebut, mengklaim dari organisasi binaan Kadin Kota Cilegon. Pihaknya melakukan mengamankan untuk meminimalisir konflik.

"Kalau informasi sekarang ini kan persoalan Kadin sudah jadi rahasia umum, kami Lapbas sebagai binaan Kadin mari saling menjaga kondusifitas. Persoalan Mukota (musyawarah kota) ada mekanisme, ada AD/RT," ujarnya.

Pendekar yang melakukan penjagaan itu pun meminta agar sekelompok orang yang mengancam menggembok kantor Kadin, untuk bersama-sama menjaga keamanan menjelang Pemilu 2019.

"Kalaupun ada hal-hal kan ada mekanismenya, kalau ada mosi tidak percaya yuk dibaca kembali lah. Apalagi ini sensitif menjelang Pilpres, ayo lah sama-sama jaga kondusifitas di kota ini, "imbuhnya.

Di tempat yang sama, Komite Organisasi Kadin Kota Cilegon Samudi, mengaku sudah mendengar kabar akan adanya penggembokan tersebut.

"Itu kan baru isu, belum tentu kebenarannya.Tapi kalau memang dilakukan itu haknya Pak Sahruji bersama teman-teman untuk mempertahankan sekretariat ini kan. Mudah-mudahan itu nggak betul, kita anggap angin lalu aja," tukasnya (Ardi/TN1).

Komentar