Jum`at, 18 Oktober 2024

Warga Bantaran Sungai Cibanten Menjerit Terkena Gusuran Normalisasi

Suasana pekerjaan normalisasi sungai Cibanten. (Foto: TitikNOL)
Suasana pekerjaan normalisasi sungai Cibanten. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Balai Besar Waduk Sungai Cidanau Ciujung aci durian (BBWSC3) Kementerian PUPR tengah melakukan normalisasi sungai Cibanten.

Hak itu berdampak kepada warga Kota Serang yang tinggal di sepanjang bantaran sungai, salah satunya di lingkungan Jabang Bayi, Kelurahan Kasunyatan, Kecamatan Kasemen, Kota Serang.

Santi (31), salah satu warga di lingkungan itu mengaku hanya bisa pasrah melihat rumahnya yang sudah ia tempati sejak 2015 itu sudah rata dengan tanah.

"Setelah ini gak tahu tinggal dimana, barang-barang (perkakas) ditaro di rumah mertua," kata Santi.

Santi menjelaskan jika proses penggusuran rumahnya oleh pemerintah terbilang mendadak, karena hanya diberikan waktu dua hari untuk mengosongkan rumah.

"Informasi awalnya sih 8 bulan lagi digusur. Tapi dua hari setelah diberitahu malah disuruh dikosongkan," jelasnya.

Meski begitu, Santi mengaku sudah mendapatkan uang kompensasi ganti rugi yang diberikan pihak proyek pengerjaan normalisasi sungai Cibanten melalui ketua RT setempat sebesar Rp2,5 juta.

"Dikasih kompensasi ya buat biaya ngambilin sisa material bongkaran rumah doang. Waktu itu sisa Rp800 ribu buat makan sehari-hari," lanjutnya.

Dia bersama keluarga pun tak bisa berbuat banyak, karena penghasilan sang suami hanya bekerja serabutan sebagai buruh pabrik kayu hanya cukup untuk makan sehari-hari, membuatnya harus tinggal di bantaran sungai itu.

Dan kini, dia bersama suami dan dua anaknya terpaksa menumpang di rumah sang kakaknya di Kampung Karang Serang, Kelurahan Banten, Kecamatan Kasemen.

"Gaji sehari 70 ribu. Itu juga bekerja kalau ada kayunya, kalau enggak ada kayu untuk dikerjakan mah zong (tak ada penghasilan)," pungkasnya.

Rumah Santi merupakan salah korban terdampak normalisasi sungai Cibanten. Berdasarkan catatan Pemerintah Kota Serang ada 60 rumah warga yang berdiri di bantaran sungai bakal digusur. (TN)

Komentar