Minggu, 6 April 2025

Warga Lingkungan Kelebut Tolak Ambulan Bawa Jenazah Covid-19

Ambulan membawa jenazah covid-19. (Foto: TitikNOL)
Ambulan membawa jenazah covid-19. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Warga Lingkungan Kelebut, Kelurahan Banjaragung, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang tolak ambulan membawa jenazah covid-19 warga komplek Kelapa Gading, Kecamatan Cipocok Jaya, Kota Serang, sekitar pukul 19.45 WIB, Sabtu (24/7/2021) malam.

Pantauan di lokasi, ambulan membawa jenazah covid-19 hendak memakamkan di tempat pemakaman umum (TPU) warga komplek kelapa gading, yang melintasi lingkungan warga Kelebtu, sempat dilarang membawa jenazah.

Cekcok antar warga pun sempat terjadi, karena warga ketakutan jenazah menularkan virus covid-19 kepada warga sekitar.

"Warga ketakutan karena TPU komplek kelapa gading berdampingan dengan punya warga, jadi jenazah melewati," kata Aslah RT lingkungan Kelebut.

Namun, setelah dilakukan mediasi oleh pihak TNI Polri serta Pemkot Serang, warga akhirnya menerima dan ambulan membawa jenazah covid-19 dibolehkan melintasi.

"Tadi sudah dimediasi oleh pak Wakil Wali Kota Serang Subadri kesini, sama pak kapolsek dan Danramil juga, sudah dijelaskan soal proses pemakamannya jenazah covid-19," ungkapnya.

Sementara itu, Wakil Wali Kota Serang Subadri Ushuludin ditemui dilokasi, menjekaskan bahwa warga hanya ketakutan karena jenazah melintasi lingkungan warga.

"Karena pemakamannya lewat perkampungan warga bukan dilarang dikuburnya, masyarakat paham, cuma ambulan yg melewati kampung ini akan bahaya buat masyarakat itu warga takut tertular," kata Subadri.

Setelah dimediasi, kata Subadri, warga menerima dan jenazah sudah dimakamkan sesuai protokol kesehatan.

"Alhamdulillah sudah terima sudah saling mengerti dan Alhamdulillah jenazah sudah dikuburkan dengan protokol kesehatan. Kalau cekcok engga ada pertanyaan dari masyarakat sejauh mana bahaya ketika jenazah covid-19 di makamkan," ungkapnya.

Pihaknya juga menjelaskan kepada warga terkait prosesi pemkamanan jenazah covid-19, baik protokol kesehatannya maupun dampaknya.

"Tadi sudah musyawarah tidak terjadi hal yang menimbulkan fitnah kedua belah pihak juga sudah memahami. Ini rasa ketakutan warga yang tinggi terus ada sebagian masyarakat yang beda pendapat khawatir takut ambulance lewat tertular masyarakat," tegasnya. (Gat/TN2)

Komentar
Tag Terkait
Berita Terkait