CILEGON, TitikNOL - Aktivitas penampungan limbah sludge kapur milik PT Krakatau Posco Chemtec Caltination (KPCC) yang berada di Lingkungan Sumur Watu, Kelurahan Deringo Kecamatan Citangkil, Kota Cilegon, mendapatkan penolakan dari warga setempat.
Bahkan, warga yang marah menghentikan paksa aktivitas pembungan limbah yang diduga dikelola oleh PT Multi Talent Universal tersebut pada Sabtu (29/6/2019) kemarin.
“Karena ada kesepakatan dari masyarakat dengan perusahaan untuk tidak melakukan pembuangan limbah di lahan yang dijadikan tempat penampungan limbah lumpur kapur," ungkap Sugiharto, salah seorang warga sekitar saat dikonfirmasi wartawan, Minggu (30/6/2019 ).
Sugiarto mengatakan, sebelumnya warga juga pernah melakukan hal yang sama yakni menghentikan aktivitas pembuangan limbah kapur pada akhir tahun 2018 lalu.
Namun, belakangan warga marah setelah mengetahui pihak perusahaan membandel karena kembali melakukan aktivitas pembuangan limbah kapur.
“Warga tidak mau ada pembuangan limbah di lokasi itu, dulu sudah sempat disetop oleh warga tapi tetep aja buang limbah lagi. Ini sudah berjalan kira-kira dua bulan kebelakangan," bebernya.
Menurut Sugiarto, warga lingkungan sekitar tetap menolak adanya aktivitas pembuangan limbah yang kerap menimbulkan dampak kepada masyarakat seperti polusi udara dan material limbah sebabkan jalan licin saat terkena air hujan.
"Belum ada izin dari masyarakat termasuk RT maupun Lurah Deringo, dari pihak PT Multi juga menolak adanya pertemuan karena perusahaan berdalih kalau sudah mengantongi izin dari DLH. Makanya saya bingung sebagai warga izinnya dari mana sedangkan warga tidak mengizinkan," ujar Sugiarto.
Sementara itu, Lurah Deringo Edi Qodratullah, membenarkan warganya melakukan penyetopan aktivitas pembuangan limbah. Dia mengatakan, setelah mendapatkan informasi dari warga, pihaknya langsung mendatangi lokasi pembuangan limbah.
“Saya langsung merespon laporan masyarakat bahwa di situ ada pembuangan limbah. Sebagai pengayom langsung mendatangi lokasi untuk mendengar keluhan masyarakat, setelah melihat langsung memang ada pembuangan limbah ada sekitar 5 mobil yang buang limbah di lokasi," jelasnya.
Untuk meredam emosi masyarakat, pihaknya langsung meminta kepada perusahaan pengelola limbah untuk menghentikan aktivitas pembuangan limbah tersebut.
“Saya minta kepada perusahaan untuk menunjukan izinnya untuk saya perlihatkan kepada warga jika memang ada izinnya. Nanti kita akan kumpulkan antara masyarakat dengan pihak perusahaan untuk dipertemukan," tuturnya. (Ardi/TN1).