JAKARTA, TitikNOL - Ketua Lingkar Madani Ray Rangkuti meminta kepada Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) untuk menindak secara tegas terhadap modus baru yang digunakan dalam proses kampanye.
Ia mencontohkan, dalam Pemilihan Gubernur Banten, dimana, ada salinan obrolan grup WhatsApp (WA) bernama Tangerang Bersatu, yang berisi percakapan tentang rencana penolakan kunjungan Calon Gubernur Banten nomor urut 2 Rano Karno ke Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
"Sebaiknya Bawaslu khususnya harus benar-benar konsentrasi melihat yang melemahkan pilkada kita di masa mendatang," ujar Ray saat konfrensi pers Hati-hati: Politik Dinasti Rawan Korupsi di Jakart, Selasa (3/1/2016).
Menurutnya, modus tersebut dapat merusak suasana demokrasi yang dilakukan oleh oknum-oknum. Untuk itu, ia meminta kepada masyarakat menghadapi 38 hari sebelum Pilkada, agar dapat memilih calon pemimpin daerah yang memihak pada kepentingan rakyat dan tidak melakukan pembuatan disnasi yang berujung pada korupsi.
"Inilah yang kita lihat situasi menjelang pilkada mendatang, ya mudah mudahan dalam satu bulan ini dapat kita ramaikan kembali. Salah tujuan dari pelaksanaan pilkada ini adalah membuktikan bahwa kita sebagai pemilih dapat memilih calon kepala daerah yang betul- betul memihak kepada kepentingan publik," tandasnya.
Baca juga: Di Tengah Ancaman Sabotase Kunjungan, Rano Karno: Mari Jaga Persaudaraan
Diketahui, pengguna media sosial Facebook telah dihebohkan dengan beredarnya salinan obrolan grup WhatsApp (WA) bernama Tangerang Bersatu, yang berisi percakapan tentang rencana penolakan kunjungan Calon Gubernur Banten nomor urut 2 Rano Karno ke Kecamatan Kronjo, Kabupaten Tangerang.
Bocoran rencana pengusiran itu berkembang menjadi viral di kalangan netizen sejak Rabu (29/12/2016) malam. Informasi yang diperoleh dari kalangan netizen, seseorang yang namanya tercantum sebagai Ari Armansyah dari nomor 081283096XXX menulis; "Rano mau kunjungan ke kronjo jadi SIAP KAN MOTTO Usir dan Larang Rano karno ke Kronjo.." Dalam screenshots yang menyebar di kalangan netizen itu, Ari Armansyah juga sempat menyebut dua nama lurah, Syamsul dan Trisno.
Dalam bocoran yang tersebar di kalangan netizen itu memang tercantum sejumlah nomor diduga milik nama politisi senior dan tim sukses paslon nomor 1 seperti Ratu Tatu Chasanah, Media Warman, Bahrul Ulum dan Jazuli. Sementara Ari Armansyah yang mengeluarkan ajakan untuk menolak Rano tercantum sebagai admin dalam grup tersebut.
Akan tetapi, rencana sabotase yang telah beredar itu akhirnya tidak terjadi. Calon gubernur nomor urut dua Rano Karno pun tetap melanjutkan rencananya mengunjungi kawasan Kronjo. Warga yang hadir menyambut Rano terlihat begitu antusias. Tokoh masyarakat setempat ikut menunjukkan dukungannya pada Rano yang memang sudah ditunggu kehadirannya oleh warga Kronjo. (Bar/red)