Minggu, 6 Oktober 2024

Diduga Kelelahan, Anggota KPPS di Cilegon Meninggal Dunia

Suasana rumah duka petugas KPPS yang meninggal dunia. (Foto: TitikNOL)
Suasana rumah duka petugas KPPS yang meninggal dunia. (Foto: TitikNOL)

CILEGON, TitikNOL - Seorang petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) Pemilu 2024 di TPS 11, Lingkungan Kadipaten, Kelurahan Kedaleman, Kecamatan Cibeber, Kota Cilegon, meninggal dunia.

Petugas KPPS yang meninggal dunia itu bernama Santo (23) . Almarhum meninggal di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Panggung Rawi , Selasa (20/2/2024) sekitar pukul 05.10 WIB.

Kakak perempuan Santo, Amaliyah mengungkapkan pasca menjadi petugas KPPS almarhum sempat merasakan tidak enak badan dan mengalami sesak nafas.

" (Almarhum) jadi petugas KPPS terus pulangnya itu Kamis pagi, pas malamnya dia ngerasa kecapekan, enggak enak badan, sesak nafas juga," jelasnya.

Selama almarhum merasakan keluhan itu,pihak keluarga melakukan pengobatan secara mandiri terlebih dahulu, sebelum akhirnya pada Senin (19/2/2024) sore dibawa ke klinik terdekat.

"Jadi di rumah itu ya dikasih minum obat biasa dulu, dikerokin karena kan katanya ngerasa panas, demam gitu, kecapekan. Terus kemarin sore dibawa ke klinik ke Bidan Fitri, katanya jangan dibawa pulang, harus dibawa ke rumah sakit," katanya.

Setelah mendapat saran itu, pihak keluarga langsung membawa almarhum ke RSUD Panggung Rawi menggunakan ambulans. Saat perjalanan, almarhum tiba - tiba tak sadarkan diri.

"Ke RSUD sekitar jam 5 sore pake ambulans dan di jalan itu enggak sadarkan diri. Sampai rumah sakit, langsung dimasukkan ke IGD, terus sempat dirawat di ICU sekitar 2 jam dan akhirnya dinyatakan meninggal dunia subuh itu," ujar Amaliyah.

Berdasarkan keterangan dari pihak rumah sakit, kata Amaliyah, almarhum meninggal dunia karena kelelahan dan ada masalah pada jantung dan paru-parunya.

"Kata dokter kecapekan, sesak nafas, sama ada masalah sama jantung dan paru-parunya enggak tau kenapa. Almarhum gak ada riwayat penyakit, orang kirain saya mah sakit biasa," tuturnya.

Sementara itu, Ketua KPPS TPS 11 Reinaldi mengaku terkejut mendengar berita kematian anggotanya tersebut. Pasalnya, almarhum ketika menjalankan tugasnya sehat - sehat aja dan tidak mengeluhkan apapun.

"Pas hari H sih penglihatan kita ke almarhum itu biasa aja, lancar aja, kondisinya juga sehat-sehat saja. Cuma kita enggak tau dia nahan sakitnya atau bagaimana," ungkapnya.

Reinaldi mengungkapkan, almarhum sebagai KPPS 6 yang bertugas menjaga kotak suara itu tidak pernah melewati waktu makan saat istirahat.

"Almarhum enggak telat makan, waktunya makan dia makan. Pagi makan, siang makan, malem juga makan. Waktu abis nganterin logistik juga kan kita langsung bagi honor, almarhum itu biasa saja enggak mengeluh sakit, malah ceria," pungkasnya. (Ardi/TN).

Komentar