SERANG, TitikNOL - Perseteruan di internal partai Demokrat tentang dualisme kepemimpinan Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dan Moeldoko sebagai Ketua Umum (Ketum) versi KLB masih berlanjut.
Kubu AHY dan kubu Moeldoko masih saling tuding terkait keabsahan Kongres Luar Biasa (KLB) yang digelar di Deli Serdang, Provinsi Sumatra Utara (Sumut). Kedua kubu itu sedang berebut legalitas kepemimpinan partai Demokrat.
Polemik itu berdampak pada mesin partai di daerah, salah satunya DPD Demokrat Provinsi Banten. Namun, Gubernur Banten Wahidin Halim (WH) yang juga sebagai kader Demokrat nampak santai atas perseteruan itu.
Bahkan, mantan Ketua DPD Demokrat Provinsi Banten pada tahun 2011-2016 itu enggan menjawab tegas saat ditanya lebih memilih kepemimpinan AHY atau Moeldoko.
“Apa-apa? Loe maksudnya apa sih,†katanya saat ditemui di DPRD Provinsi Banten usai rapat Paripurna, Selasa (9/3/2021).
Ia menjelaskan, sebagai seseorang yang menjabat Gubernur, fokusnya saat ini sedang mengurusi rakyat agar dapat sejahtera. Polemik politik internal partai, telah diurus oleh para elite partai Demokrat.
“Sudah ada yang berkomentar, kader-kader semua berkomentar semua, masa Gubernur komentar. Gubernur lagi ngurusin rakyat, urusan politik sudah ada masing-masing,†jelasnya.
Sebagai salah satu kader terbaik Demokrat, WH lebih mengedepankan mekanisme dan sistem untuk menyelesaikan persoalan dualisme kepemimpinan itu.
“Iyalah kader terbaik, saya sudah kader terbaik. Tapi urusan ini saya serahkan pada mekanismenya, sistemnya. Jadi jangan ujug-ujug Gubernur komentar,†tukasnya. (Son/TN1)