Jum`at, 22 November 2024

DPD Demokrat Banten akan Lawan Kepemimpinan Moeldoko Versi KLB

Foto bersama pengurus DPD Demokrat Banten. (Foto: TitikNOL)
Foto bersama pengurus DPD Demokrat Banten. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Ketua DPD Demokrat Banten Iti Octavia Jayabaya, berkomitmen untuk melawan Kepemimpinan Moeldoko yang terpilih jadi Ketua Umum (Ketum) Demokrat versi Kongres Luar Biasa (KLB).

Menurutnya, KLB yang digelar di hotel The Hill and Resort Sibolangit cacat hukum. Mengingat, tidak ada rekomendasi hak suara dari kehendak suara sah. Sehingga, kader Demokrat Banten terus merapatkan barisan untuk kemenangan yang saat ini dipimpin oleh Ketum AHY.

"Kami semua tetap solid tidak tergoyahkan oleh KLB. Tidak, justru kami akan melawan. Kami tidak akan mengakui, karena kami tidak pernah memberikan penguasaan suara, kehendak suara untuk ikut di KLB tersebut," katanya di Seretariat DPD Demokrat Banten, Jumat (5/3/2021).

Ia menegaskan, DPD Demokrat Banten konsisten, komitmen, patsun kepada AHY sebagai Ketum hasil Kongres ke V tahun 2020. Maka, pihaknya akan membentuk tim advokasi untuk melawan Kepemimpinan Demokrat yang dinahkodai Kepala Kantor Staf Presiden (KSP) Moeldoko.

"Kalau secara legal hukum, dia tidak punya suara, SK nya harus dibatalkan. KLB ini harus dibatalkan karena pemilik suaranya bukan dari kader Demokrat yang memiliki hak suara," tegasnya.

"Makanya kami sudah merancang mempersiapkan tim advokasi terkait dengan mencatut penggunaan kuasa hak suara kami pada pemilihan KLB," lanjutnya.

Ia mengaku ada mantan Ketua DPC Kabupaten Pandeglang Roni, yang turut jadi peserta KLB. Namum berdasarkan penelusurannya, Roni pada pagelaran pemilihan legislatif mendaftar melalui partai lain. Artinya, Roni secara otomatis bukan lagi kader dan anggota Demokrat.

"Di antaranya yang saya sebutkan. Bahwa ada bang Roni yang dulu Ketua DPC Pandeglang yang 2019 ikut Pileg di partai PKB. Artinya jika dia sudah nyaleg di partai lain, otomatis dia bukan anggota partai Demokrat dan bukan kader Demokrat," paparnya. (Son/TN1)

Komentar