Kamis, 12 September 2024

ICW: Dinasti Atut Membuat Banten Terpuruk

Sejumlah aktivis pegiat anti korupsi saat menggelar diskusi di Kantor ICW, Jakarta. (Dok: facebook)
Sejumlah aktivis pegiat anti korupsi saat menggelar diskusi di Kantor ICW, Jakarta. (Dok: facebook)

JAKARTA, TitikNOL - Koordinator Indonesia Corruption Watch (ICW) Adnan Topan Husodo, mengatakan kebobrokan Provinsi Banten dipicu pengelolaan pemerintahan yang buruk.

Dimana, tidak ada keterbukaan terhadap pengelolaan pemerintahan sehingga menyebabkan korupsi merajalela.

Untuk itu, ia meyakinkan kepada masyarakat agar tidak memilih calon yang berasal dari dinasti politik keluarga mantan Gubernur Ratu Atut Choisyah saat Pilkada 2017. Sebab katanya, dinasti politik Atut membuat pengelolaan pemerintahan menjadi buruk.

"Banten yang bersih dari koruptor, merupakan kerja panjang. Banten sebagian besar merupakan wilayah rural yang kesadaran masyarakat akan ancaman korupsi masih rendah," ujar Adnan Topan di kantornya, Jakarta, Rabu (31/8/2016).

Selain itu, hidup Atut yang mewah kontradiktif terhadap keadaan masyarakat Banten pada umumnya. Ia menyebutkan, tiap bulan Atut belanjanya miliaran rupiah. Padahal gaji sebagai gubernur tidak seberapa.

“Kalau orang-orang macam Andika terpilih, perjuangan melawan korupsi di Banten makin sulit,” kata Adnan.

Sebelumnya, sejumlah aktivis berkumpul di kantor Indonesia Corruption Watch (ICW) untuk berkonsolidasi menyikapi dinasti politik Banten. Rabu (31/8/2016).

Aktivis yang berkumpul terdiri dari Bonnie Triyana, Ray Rangkuti (Direktur Eksekutif LIMA), Abdullah Dahlan (ICW), Beno Novit Neang (Forum Banten Bersih), Dahnil Anzar Simanjuntak (Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah), Madrasah Anti Korupsi, dan Truth Tangerang. (Bara/red)

TAG icw
Komentar
Tag Terkait