TANGERANG, TitikNOL - Direktur Eksekutif Institute for Policy Studies, Muhammad Tri Andika, mendapati adanya kesalahan mekanisme dalam manajemen yang diterapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU). Sehingga, lembaga penyelenggara pemilu itu dinilai harus dievaluasi.
Menurut Andika, banyak kejanggalan yang terjadi pada pemilu serentak Pilpres/Pileg 2019 yang dianggap membuat masyarakat bingung. Kata Andika, hal ini sangat berpengaruh pada tingkat kepercayaan masyarakat.
"Banyak hal-hal yang dinilai kurang wajar terjadi di Pemilu 2019, mulai dari adanya dugaan 17,5 juta DPT bermasalah. Selain itu adanya pengumuman hasil suara final pada dini hari, hingga meninggalnya ratusan petugas KPPS. Saya kira ini berdampak pada turunnya kepercayaan masyarakat pada lembaga negara" terang Muhammad Tri Andika, Rabu (29/5/2019).
Pengamat politik ini membeberkan, berdasarkan data KPU menyebutkan ada 382 anggota KPPS yang meninggal dunia, dan 3.538 petugas yang sakit. Bahkan, Andika beranggapan pemilu 2019 kali ini pun dianggap memiliki tantangan paling berat diantara pemilu sebelumnya.
"Perlu dilakukan evaluasi yang menyeluruh dan mendalam pada KPU, sehingga kesalahan yang sama tidak terulang kembali. Hasil evaluasi ini akan menjadi penyempurna sistem KPU kedepannya. Ini menyangkut nyawa manusia, sehingga harus diprioritaskan,"jelas Muhammad Tri Andika.
Meski demikian pihaknya berharap adanya evaluasi diseluruh jajaran KPU, sehingga kedepannya dapat diketahui hal-hal penyempurnaan yang perlu dilakukan pada pemilu selanjutnya. (Don/TN1).