CILEGON, TitikNOL - Pilkada Cilegon 2024 menjadi ajang pembuktian mesin politik PKS yang berhadapan dengan dua poros dari koalisi gemuk.
Diketahui, Pilkada Cilegon 2024 akan diikuti tiga pasangan calon. Ketiga paslon tersebut semuanya diusul partai politik. Tidak ada dari jalur persorangan atau independen.
Pasangan nomor urut 1, Robinsar - Fajar diusul Golkar, PPP, Demokrat , PDIP, Partai Gelora, Partai Ummat, Partai Buruh dan Partai Perindo.
Kemudian nomor urut 2 , Helldy Agustian - Alawi Mahmud diusul Gerindra, PAN, PKB, PBB dan PSI. Sementara, pasangan nomor urut 3, Isro Mi'raj - Nurrotul Uyun diusul NasDem dan PKS.
Hal yang menarik dari tiga kandidat Pilwakot Cilegon tersebut adalah pasangan Isro-Uyun. Pertempuran pasangan ini menjadi ajang pembuktian kesolidan kader militan PKS.
Pemerhati Politik Kota Cilegon Muhammad Ismail mengungkapkan , menghadapi koalisi gemuk bukan hal yang baru dan menakutkan bagi PKS. Mereka sebelumnya sudah pernah mengalaminya pada saat Pilkada 2020 lalu.
"Pada saat itu pasangan Helldy - Sanuji yang diusung PKS dan Berkarya berhasil menang setelah mengalahkan tiga paslon lainnya, termasuk pasangan Ratu Ati Marliati - Sokhidin yang diusung koalisi besar, " kata Ismail, kepada Titiknol, Senin (7/10/2024).
Menurut Ismail, kemenangan Helldy - Sanuji pada Pilkada Cilegon 2020 tersebut tidak lepas dari kesolidan para kader yang dimiliki PKS.
"Kehebatan kader PKS itu, mereka siang dan malam turun ke masyarakat mensosialisikan program - program paslon mereka tanpa mengenal lelah, " jelasnya.
"Jadi Pilkada 2024 ini menjadi ajang membuktikan PKS apakah mereka berhasil mengulangi kemenangan seperti Pilkada 2020 lalu, atau kalah karena strategi yang mereka lakukan sudah terbaca oleh lawan, kita lihat saja, " pungkasnya. (Ardi).