JAKARTA, TitikNOL - Ketua Umum PP Pemuda Muhammadiyah Dahnil Simanjutak mengatakan, peralihan dari zaman orde baru ke zaman reformasi merupakan semangat untuk melawan Kolusi Korupsi dan nepotisme (KKN).
Namun, saat ini semangat yang di lawan hanya korupsi. Padahal, kolusi dan nepotisme sama berbahayanya terhadap penyelenggaraan negara.
"Reformasi didasarkan melawan KKN, sekarang itu jarang gunakan itu dulu satu paket. Belakangan ini tereduksi hanya korupsi padahal dulu itu nepotisme lahirkan kolusi dan lahirkan korupsi," ujar Dahnil dalam diskusi dengan tema Korupsi dan Dinasti Politik, Jakarta, Senin (19/9/2016).
Menurut Dahnil, nepotisme dapat melahirkan korupsi yang akut. Ia mencontohkan provinsi Banten yang saat ini dikuasai oleh para keluarga jawara, dimana setiap jabatan stratergis diisi oleh orang-orang yang masih bersaudara.
"Kemudian dinasti politik dekat dengan dinasti rente. Dinasti politik cenderung untuk rente bukan politik. Sebab dinasti politik tujuannya ekonomi. Politik melalui kekuatan, seperti di Banten dibangun keluarga jawara dan ketika Banten mekar mereka masuk ke birokrasi," tegasnya.
Untuk itu, ia mendorong agar tidak terjadi dinasti politik di setiap daerah. "Bagi kami penting mendorong budaya antikorupsi termasuk anti dinasti politik," tutur Dahnil. (Bara/Rif)