TitikNOL - Pasien COVID-19 dengan gejala ringan atau tanpa gejala umumnya tidak perlu dirawat di rumah sakit. Pasien bisa melakukan perawatan atau isolasi mandiri (isoman) di rumah.
Meski begitu, pasien COVID-19 wajib memenuhi asupan gizi dan nutrisi supaya cepat pulih. Tidak hanya dari makanan, asupan nutrisi ini juga bisa didapatkan dari suplemen.
Sayangnya, tidak semua suplemen boleh diminum sembarangan, terutama saat isolasi mandiri. Berikut adalah daftar suplemen atau multivitamin yang sebaiknya tidak dikonsumsi sembarangan.
1. Vitamin C
Vitamin C dapat membantu meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Dengan mencukupi kebutuhan vitamin C yang mengandung antioksidan, tubuh dapat menangkal dan mempercepat proses pemulihan saat terinfeksi virus corona.
Sayangnya, vitamin C tidak bisa diminum sembarangan. Mengonsumsi vitamin C secara berlebihan justru nbisa membahayakan kondisi kesehatan ginjal.
Selain itu, mengonsumsi lebih dari 1.000 hingga 2.000 mg vitamin C per hari dapat mengakibatkan munculnya batu oksalat pada ginjal.
2. Vitamin D
Salah satu cara untuk mendapatkan vitamin D adalah berjemur di bawah sinar matahari. Selain berjemur di bawah sinar matahari, Anda juga bisa mengonsumsi suplemen vitamin D.
Pasien COVID-19 tanpa gejala hanya boleh mengonsumsi vitamin D sebanyak 400 sampai 1.000 UI per hari.
Konsumsi vitamin D terlalu banyak bisa meningkatkan risiko mual, muntah, dan penurunan nafsu makan. Tidak hanya itu saja, konsumsi suplemen D secara sembarangan juga berisiko sebabkan konstipasi atau diare.
3. Zat Besi
Zat besi adalah mineral yang membawa oksigen ke dalam sel dan jaringan tubuh. Zat besi juga dapat mendukung kekebalan tubuh agar lebih kuat dan maksimal ketika melawan penyakit, termasuk COVID-19.
Meski menjadi salah satu suplemen penting, zat besi harus dikonsumsi dalam dosis yang tepat. Kelebihan zat besi justru mengakibatkan beberapa komplikasi, seperti penyakit hati, masalah jantung, dan juga diabetes.
Cadangan zat besi yang berlebihan akan disimpan di dalam darah dan beberapa organ, seperti pankreas, hati, atau jantung.
Obat Lainnya yang Tidak Boleh Diminum Sembarangan
Dokter Sara Elise Wijono, MRes, menjelaskan bahwa ada beberapa suplemen yang bisa dibeli secara bebas. Namun, Anda harus tahu cara mengonsumsinya dan dampak buruknya jika diminum berlebihan.
Selain itu, ada beberapa obat lain yang tak boleh sembarang diminum tanpa resep atau pengawasan dokter.
Dokter Sara Elise menjelaskan, “Penderita COVID-19 biasanya akan diberikan obat antivirus dan antibiotik. Tentunya kedua obat ini tidak bisa diminum secara sembarangan dan harus sesuai dengan dosis.”
“Kedua obat itu merupakan jenis obat keras sehingga penggunaan yang salah bisa menyebabkan masalah kesehatan. Dampaknya juga akan tergantung dari masing-masing kondisi kesehatan pasien,” tambah dr. Sara Elise.
Umumnya, dokter akan meresepkan obat antivirus Oseltamivir dan Favipiravir kepada pasien COVID-19 dengan gejala ringan.
Sementara itu, untuk pasien COVID-19 yang tidak memiliki gejala, Anda bisa mengonsumsi obat yang mengandung antioksidan untuk menangkal radikal bebas penyebab penyakit.
Apabila memiliki penyakit komorbid, tetaplah berobat secara rutin. Anda juga wajib berkonsultasi ke dokter spesialis penyakit dalam mengenai obat-obatan yang perlu dikonsumsi saat terpapar COVID-19.
Untuk tahu informasi lain kesehatan lain, khususnya tentang COVID-19 dan panduan isoman lainnya, Anda bisa membaca artikel di aplikasi Klikdokter.
Anda juga bisa berkonsultasi langsung kepada dokter kami melalui fitur Live Chat. Bila Anda memerlukan sejumlah suplemen pendukung isolasi mandiri, bisa langsung cek ke Belanja Sehat.
Berita ini telah tayang di klikdokter.com, dengan judul: Suplemen yang Tidak Boleh Sembarang Dikonsumsi Saat Isoman