LEBAK, TitikNOL – Proyek pemeliharan ruas jalan Rangkasbitung - Cigelung yang dibiayai Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) tahun anggaran 2017 melalui Satker jalan nasional walayah II Provinsi Banten pada Kementerian PUPR RI disoal.
Pasalnya, pengerjaan pemeliharaan rutin di ruas jalan Rangkasbitung - Cigelung (batas Jabar) itu diduga dikerjakan asal -asalan.
Yaya (38), penggiat anti korupsi di Provinsi Banten mengatakan, banyak pengerjaan tambal sulam jalan dan pengerjaan pembuatan drainase mengggunakan bahan material kualitas buruk.
"Kondisinya lihat saja sekarang, sepanjang yang kami perhatikan dan amati di lapangan banyak hotmik jalan yang sudah rusak. Belum lagi bekas galian pengerjaan tembok penahan tanah dan drainase banyak dibiarkan begitu saja," ujar Yaya, Senin (16/4/2017).
Dibagian lain kata Yaya, dari mulai pertigaan memasuki kecamatan Sajira hingga ke batas kecamatan Cipanas, kanan kiri jalan dipenuhi rumput dan ilalang seperti hutan seperti tidak pernah ada pengerjaan pemeliharaan yang dilaksanakan.
Di titik ruas jalan itu lanjut Yaya, banyak tergenang air seperti kubangan kerbau, hal itu disebabkan karena hasil pengerjaan tambal sulam hotmik yang dikerjakan diduga asal-asalan.
"Saya mencium ada aroma yang tidak beres dalam pengerjaan pemeliharaan jalan nasional Rangkasbiung - Cigelung pada tahun 2017 ini," pungkas Yaya.
Sementara itu, Undang Misja, PPK proyek pemeliharan jalan nasional Rangkasbitung - Cigelung pada kantor Satker Jalan Nasional wilayah II Provinsi Banten saat dihubungi melalui sambungan telepon seluler dalam keadaan tidak aktif. (Gun/red)