JAKARTA, TitikNOL - Polda Metro Jaya menyiapkan Sekitar 4.000 personel yang akan disiapkan untuk pengamanan KTT Luar Biasa Organisasi Kerjasama Islam (OKI) 2016, yang akan digelar di Jakarta Convention Center (JCC), Jakarta Pusat pada 6 hingga 7 Maret 2016.
"Hampir 4.000 personel, 600 personel dari Korps Brimob. Kami mengantisipasi kemungkinan-kemungkinan terorisme ya unjuk rasa dan lain-lain," tutur Kapolda Metro Jaya, Irjen Tito Karnavian di Polda Metro Jaya, Kamis, (03/03/2016).
Dia mengatakan, masyarakat Indonesia harus ikut serta mendukung berlangsungnya acara pertemuan antara negara-negara islam itu. Apalagi Indonesia sebagai tuan rumah acara yang akan mengangkat topik utama mengenai kemerdekaan Palestina dan perkembangan situasi di Kota Suci Yerusalem.
"Saya mengharapkan masyarakat Indonesia mendukung acara kegiatan ini berjalan dengan lancar semuanya dan bisa aman. Ini demi nasib bangsa Palestina,"lanjutnya.
Namun disisi lain, Tito sudah mengintruksikan anggotanya untuk terus waspada terkait ancaman teror dari kelompok radikal yang bisa saja menjadi peserta pertemuan tersebut.
"Kelompok-kelompok itu ada, tetapi setahu saya kalau itu masalah isu Palestina semua kelompok muslim termasuk kelompok radikal itu satu suara," kata dia.
"Jadi kalau sampai ada yang melakukan aksi terorisme berarti mereka berkhianat pada dunia islam," pungkasnya.
Berdasarkan informasi yang diterima. Dalam acara tersebut nantinya akan ada 49 perwakilan negara yang akan hadir. Lebih dari 25 orang kepala negara dan 49 orang perwakilan setingkat menteri.
Selain itu. Pengawalan ketat akan mulai dilakukan mulai saat kedatangan,hotel, rute menuju ke lokasi, dan lokasi acara di JCC.
Pengamanan dilakukan di 17 hotel, 11 di kawasan Jakarta Pusat dan 6 di Jakarta Selatan, yang menjadi tempat menginap tamu-tamu negara. Pengamanan secara terbuka maupun tertutup.
Sementara itu, berselang satu hari kemudian ada KTT yang diikuti state leaders atau kepala negara. Pada saat itu berlaku prosedur pengamanan tetap kepada tamu VVIP yang dilakukan oleh prajurit TNI. Dalam hal ini, aparat kepolisian sebagai pendukung.
Dalam hal ini. Satuan kerja yang terlibat pengamanan, yakni Satuan Brimob, Sabhara, Lalu Lintas, dan Direktorat Pengamanan Objek Vital.
Petugas kepolisian mengamankan kepala negara pada ring dua. Sementara pasukan pengamanan presiden (Paspampres) pada ring satu. (Oct/red)