TitikNOL - “Jika tindakanmu menginspirasi orang untuk bermimpi lebih, belajar lebih, dan berbuat lebih, maka kamu adalah seorang pemimpin.”
Sebuah kalimat yang terlontar dari seorang tokoh tersebut, jika dihayati dan direnungi maknanya secara mendalam, memang benar adanya. Membuat orang lain terkesan dengan suatu ide yang kita kemukakan mungkin merupakan suatu hal yang hebat, namun mampu membuat orang terinspirasi kemudian berpikir lebih lanjut dan melahirkan ide-ide baru (yang mengantarkan pada perubahan konkret) dari ide yang semula kita kemukakan adalah prestasi paling tinggi yang dapat dicapai oleh setiap orang.
Sering kali, kita sibuk menutup kesalahan yang kita lakukan sehingga lupa mengambil pelajaran darinya. Padahal, pemimpin besar tidak pernah menganggap kesalahannya sebagai aib yang harus ditutupi. Pengalaman hidup mereka menjadi lembar sejarah terbuka untuk dibaca semua orang. Hal yang istimewa dari kehidupan mereka bukanlah karena mereka bersih dari kesalahan, melainkan karena mereka memiliki semangat belajar serta semangat perbaikan secara terus-menerus hingga mengantarkan mereka mendekati kesempurnaan.
Belajar dan memberi merupakan satu dari sekian banyak kesempatan paling berarti yang bisa didapatkan oleh setiap orang selama hidupnya. Sebetulnya, keduanya merupakan suatu hal yang saling berhubungan timbal-balik satu sama lain. Salah satu wujud pemberian yang saya rasa paling bermakna dan akan terus terasa dampaknya bagi orang yang menerima adalah memberikan inspirasi.
Sesuatu yang mampu menginspirasi berarti mampu memberikan pandangan baru bagi orang lain, mampu menggerakkan orang lain, dan membuat orang lain berbuat sesuatu. Bahkan pada titik tertentu, inspirasi dapat mendorong seseorang untuk memulai perubahan ke arah yang lebih baik bagi banyak orang. Memberikan inspirasi berbeda dengan memberikan suatu hal yang sifatnya tangible. Tanpa mengecilkan arti benda-benda yang sifatnya tangible, inspirasi merupakan suatu pemberian yang cenderung memiliki pengaruh yang kuat, tahan lama, serta dapat ditularkan.
"Sesuatu yang mampu menginspirasi berarti mampu memberikan pandangan baru bagi orang lain, mampu menggerakkan orang lain, dan membuat orang lain berbuat sesuatu."
Orang-orang yang Memberi Inspirasi
Menjadi seseorang yang dinilai oleh orang lain mampu memberikan inspirasi merupakan suatu penghormatan. Paling tidak, demikian, pikir saya, jika itu terjadi pada saya. Mendapatkan pernyataan tersebut seolah dapat memberi legitimasi bahwa kita telah mampu ‘menggerakkan’ orang lain dan mungkin juga dapat membuat perubahan. Sekecil-kecilnya, kita telah membuat perubahan di dalam diri orang yang mengaku telah mendapat inspirasi dari kita tersebut. Walaupun demikian, pernyataan dari orang tersebut juga sekaligus menjadi semacam ‘tanggung jawab’ yang harus saya emban dan cambuk bagi saya untuk terus berkembang menjadi versi diri saya yang lebih baik lagi. Di satu sisi menyenangkan, di sisi lain justru membuat saya semakin banyak berpikir.
Saya seringkali terinspirasi oleh orang-orang yang memperjuangkan tujuannya, orang-orang yang berjuang atas apa yang mereka inginkan. Those are people who earn what they want or what they need. Orang-orang ini adalah mereka yang berani melakukan hal-hal yang, mungkin, bukan jalan yang banyak diambil oleh orang lain. Bagi saya, inspirasi bisa datang dari mana saja. Siapa pun bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya.
"Siapa pun bisa menjadi sumber inspirasi bagi orang-orang di sekitarnya."
Inspirasi itu hidup dan memberi hidup bagi yang orang yang membagi dan menerimanya, oleh karena itu kita juga bertumbuh dengannya. Tergantung bagaimana kita dapat terbuka dalam menyikapinya. Sangat baik apabila inspirasi dapat ditanggapi dengan tidak berdiam diri dan justru membuat kita tertantang menjadi orang-orang yang kemudian dapat menelurkan inspirasi-inspirasi selanjutnya.
Sumber: www.selaras.com