TitikNOL - Maag kambuh saat puasa terjadi karena perubahan jadwal makan yang signifikan. Sebagai bentuk pencegahan, hindari makan berlebihan saat sahur dan berbuka puasa. Ketahui beberapa cara mencegah maag kambuh saat puasa lainnya.
Maag kambuh saat puasa jadi salah satu keluhan yang paling sering muncul. Ini terjadi karena ada perubahan pola makan yang signifikan. Namun, tak perlu khawatir karena kamu bisa melakukan beberapa tips agar perut tetap terasa nyaman walaupun sedang menjalankan puasa.
Apakah penderita maag boleh berpuasa?
Ada berbagai manfaat puasa di bulan Ramadan. Namun, puasa bisa menjadi tantangan bagi penderita gangguan pencernaan, seperti sakit maag atau GERD. Kondisi ini umumnya terjadi karena perubahan pola makan.
Sebenarnya, siapa saja bisa melakukan puasa termasuk bagi kamu penderita sakit maag.
Penderita maag tetap boleh berpuasa, tetapi perlu lebih berhati-hati karena kebiasaan makan tentu akan berubah. Jadi tubuh pun butuh waktu untuk beradaptasi dengan pola makan baru.
Untuk lebih jelasnya, konsultasikan dengan dokter apakah kondisimu boleh berpuasa atau tidak.
Tips agar maag tidak kambuh saat berpuasa
Mengutip Mayo Clinic, gejala sakit maag ditandai dengan rasa kenyang yang tidak nyaman setelah makan, perut bagian atas kembung dan terbakar, mual, dan lebih cepat kenyang.
Biasanya, sakit maag muncul di siang hari atau di malam hari setelah berbuka puasa.
Agar maag tidak kambuh saat puasa, berikut adalah beberapa tips yang bisa kamu lakukan:
1. Jangan makan dengan porsi berlebihan
Salah satu cara mencegah maag saat puasa adalah dengan memperhatikan porsi makan saat sahur dan berbuka puasa. Setelah berpuasa seharian, kamu mungkin saja kalap makan saat jam buka puasa tiba.
Padahal, makan banyak sekaligus bisa membuat perut terlalu penuh, kembung, dan terjadi sakit maag. Apalagi, jika sebelumnya lambung benar-benar dalam keadaan kosong.
Untuk mencegah sakit maag ketika puasa, mulailah dengan makanan ringan dulu sebelum makan berat saat buka puasa. Awali buka puasa dengan makan buah atau kue, baru makan berat sesudah tarawih.
Dengan cara itu, kamu tidak hanya mencegah sakit maag, tapi juga bisa mencegah berat badan naik saat puasa akibat makan berlebihan.
2. Kunyah makanan secara perlahan
Sebagian orang mungkin saja makan dengan terburu-buru ketika berbuka puasa atau sahur.
Akan tetapi, tahukah kamu kalau kebiasaan makan justru memicu sakit maag?
Mengunyah makanan terlalu cepat bisa membuat banyak udara masuk ke saluran pencernaan, sehingga perut jadi kembung dan menimbulkan gejala sakit maag.
Untuk mencegahnya, cobalah untuk mengunyah makanan dengan benar dan perlahan saat puasa. Cara ini juga membantu kerja lambung lebih ringan dalam mencerna makanan.
3. Pilih makanan dan minuman yang tepat
Kalau kamu memang sudah punya sakit maag, pilihlah makanan yang aman untuk sakit maag saat sahur dan berbuka, sehingga gejalanya tidak kambuh.
Beberapa makanan yang bisa kamu makan, antara lain:
4. Hindari makanan dan minuman yang bisa memicu gejala maag
Ketika sahur dan berbuka puasa, jauhi makanan dan minuman yang bisa mengiritasi lambung, sehingga bisa memicu maag kambuh, seperti:
Selain menyebabkan maag, bahan makanan tersebut juga dapat meningkatkan risiko asam lambung.
5. Konsumsi obat maag dengan tepat
Jika diperlukan, kamu perlu mengetahui jadwal minum obat maag saat puasa agar gejalanya tidak kambuh. Obat ini umumnya dikonsumsi sebelum makan.
Jadi, minum obat maag sekitar 30 menit menjelang sahur atau makan besar saat buka puasa.
Ketika dokter menyarankan untuk minum obat maag sebanyak 1-2 kali sehari, lakukan langkah ini pada saat sahur dan berbuka puasa.
Apabila obat maag perlu dikonsumsi 3-4 kali per hari, tanyakan pada dokter mengenai hal ini sebelum bulan puasa dimulai. Dokter mungkin bisa menggantinya dengan jenis obat lainnya.
Jika gejala maag tetap kambuh walaupun sudah menerapkan jadwal minum obat yang sesuai, konsultasikan kembali dengan dokter agar puasa tetap lancar.
6. Jangan langsung tidur setelah makan
Jam sahur sebelum waktu subuh bisa membuat kamu mengantuk dan ingin tidur lagi sesudah makan. Namun, agar maag tidak kambuh sebaiknya tidak langsung tidur setelah makan.
Tidur setelah makan bisa menjadi salah satu pemicu nyeri ulu hati serta sakit maag.
Idealnya, kamu perlu menunggu 2-3 jam sehabis makan agar makanan sudah dicerna dan mengalir dari lambung ke usus halus.
Sebagai alternatif, coba tidur dengan posisi kepala lebih tinggi. Misalnya, menyangga kepala dengan dua bantal atau tidur setengah duduk. Ini dapat mencegah makanan naik kembali ke kerongkongan.
7. Hindari merokok dan obat pereda nyeri
Berhenti merokok selama bulan Ramadan termasuk salah satu tips yang bisa kamu coba agar maag tidak kambuh saat puasa. Pasalnya, merokok dapat meningkatkan risiko sakit maag dan naiknya asam lambung (GERD).
Selain itu, minum obat pereda nyeri (NSAID) secara rutin juga dapat menyebabkan iritasi pada lambung yang kosong selama puasa. Hal ini akan meningkatkan risiko sakit maag.
Kalau kamu mengalami nyeri dan membutuhkan obat pereda nyeri, tanyakan pada dokter terlebih dahulu. Dokter bisa memberikan obat pereda nyeri yang aman bagi lambung.
8. Kelola stres dengan baik
Menahan emosi adalah salah satu tujuan ibadah puasa. Selain menambah pahala, mengendalikan stres juga menjadi tips untuk membantu agar maag tidak kambuh saat puasa.
Pasalnya, stres berat bisa memicu asam lambung meningkat dan sakit maag kambuh. Coba kelola stres dengan beristirahat, menerapkan teknik relaksasi, serta melakukan hal-hal yang kamu sukai.
Berita ini telah tayang di sehatq.com, dengan judul: 8 Tips Ampuh agar Maag Tidak Kambuh saat Berpuasa