Senin, 25 November 2024

Tips Atasi Kantuk saat Berkendara

Foto ilustrasi. (Dok:net)
Foto ilustrasi. (Dok:net)

TitikNOL - Selama ini banyak yang menganggap bahwa faktor penyebab kecelakaan tertinggi adalah karena si pengemudi mengebut atau dalam keadaan mabuk, tetapi hasil survey dari SAAQ (Société de l’ assurance du Québec) mengatakan bahwa kondisi kelelahan pengemudi adalah penyebab tertinggi yang mengakibatkan kematian.

Sebuah survei juga menunjukkan bahwa kondisi mengantuk saat mengemudi banyak dialami oleh pengemudi berusia muda, karena kaum muda memerlukan tidur yang lebih banyak dibandingkan orang tua. Kondisi pekerjaan dan kebiasaan seringkali membentuk pola tidur para dewasa muda menjadi tidak sehat, kurang dari kebutuhan tidur yang seharusnya.

Kelelahan saat mengemudi membuat kemampuan refleks tubuh menurun, daya visi berkurang, dan kemampuan bereaksi terhadap bahaya merosot drastis. Sebenarnya ada alasan mengapa orang yang berada di bawah pengaruh alkohol tidak diperbolehkan untuk mengemudi, karena kondisi alkohol membuat seseorang mudah tertidur. Kecelakaan akibat mengantuk pada umumnya terjadi di jam makan siang ketika tubuh secara otomatis memperlambat metabolismenya.

Hal terbaik yang bisa dilakukan adalah berhenti sejenak dan pejamkan mata, jangan paksa diri untuk tetap mengemudi dalam keadaan mengantuk. Tidur adalah satu-satunya obat untuk masalah ini, bukan kopi atau energy drink yang selama ini dianggap bisa menghilangkan rasa kantuk. Selain minum kopi, hal lain yang biasa dicoba untuk hilangkan rasa kantuk adalah membuka jendela mobil, menyalakan radio atau berbicara dengan penumpang lain di dalam mobil. Namun semua ini bukanlah solusi untuk keselamatan nyawa saat mengemudi.

Sadarilah beberapa hal berikut ini sebelum Anda memutuskan untuk mengemudi kendaraan:

Jika Anda akan menempuh perjalanan jauh, pastikan kualitas tidur malam cukup, karena kekurangan tidur akan berefek sama seperti efek alcohol 0,08. Kualitas tidur pun bukan sekadar tidur di parkir rest area, tetapi benar-benar di tempat tidur yang normal. Reaksi dan konsentrasi pun menurun drastis jika kurang tidur. Tidak hanya membahayakan diri sendiri, pengemudi yang mengantuk akan membahayakan banyak orang. Masalahnya, sebuah percobaan di Universite de Montreal menunjukkan bahwa sebagian besar orang tidak sadar jika akan tertidur, semua terjadi begitu cepat dan tidak bisa diprediksi.

Makanlah hanya makanan ringan di jalan dan hindari alkohol sama sekali. Jika Anda harus mengonsumsi obat yang menyebabkan kantuk , sebaiknya gunakan saja transportasi umum.

Pastikan bagian dalam mobil Anda dingin dan berventilasi baik . Panas yang berlebihan membuat tubuh lebih cepat lelah dan konsentrasi berkurang.

Pada malam hari , lampu dim dashboard jangan terlalu kontras bercahaya karena bisa melelahkan visual Anda. Bersihkan kaca dan cermin spion supaya tidak buram, dan hindari menempatkan objek pada dashboard yang dapat mencerminkan kaca depan, menghalangi penglihatan Anda.

Istirahat 10 menit setiap dua jam sekali untuk bersantai dan meregangkan kaki Anda, sebagai solusi untuk menghilangkan rasa monoton saat mengemudi. Jangan lupa untuk minum banyak air untuk melancarkan peredaran darah ke otak.

Pengemudi yang khawatir akan jatuh tertidur saat mengendarai bisa memakai perangkat di telinga mereka yang akan memancarkan suara tajam ketika mereka mulai mengantuk. Masalahnya, pada saat suara terdengar, bisa jadi kecelakaan sudah terlanjur terjadi.

Pembuat mobil tertentu telah mengembangkan sistem peringatan berupa alarm yang memberitahu pengemudi apabila terjadi perubahan jalur mendadak. Selain itu ada kamera khusus yang menganalisis retina pengemudi untuk mendeteksi tanda-tanda mengantuk pada pengemudi.

Solusi terakhir, jika potensi mengantuk secara tiba-tiba masih begitu besar, berhentilah mengemudi demi keselamatan semua pihak. Sebelum terlambat, sadarilah bahwa kondisi mengantuk harus direspons secara serius. Berhentilah mengemudi ketika kita sudah mulai menguap dan ingin tidur. Carilah tempat istirahat dan berhenti, karena jika kita tetap memaksakan diri untuk mengemudi, akan kesulitan menjaga kecepatan mobil pada tingkat yang stabil. Seringkali pengemudi merasa sungkan untuk berhenti karena ingin mengejar waktu dan sudah ada janji dengan orang lain, tetapi apa salahnya jika kita berhenti sejenak selama 15 menit, supaya bisa tetap selamat.

 

 

 

 

 

 

Sumber: www.dokita.co

Komentar