SERANG, TitikNOL - Komisi Pemilihan Umum (KPU) Provinsi Banten ajak kalangan wartawan atau jurnalis kolaborasi mengawal Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak 2024.
Hal itu disampaikan Ketua KPU Provinsi Banten Mohamad Ihsan kepada wartawan yang tergabung pada Kelompok Kerja (Pokja) Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten.
"Jurnalis (wartawan) memiliki peranan startegis dalam menyampaikan informasi pilkada. Misalnya tahapan pilkada, peraturan, pencalonan, dan proses pemungutan suara hingga penghitungan suara kepada masyarakat," katanya.
Menurut Ihsan, kolaborasi dengan wartawan menjadi langkah strategis dalam mendorong pendidikan politik sekaligus partisipasi masyarakat.
"KPU dan jurnalis harus melakukan kolaborasi dalam meningkatkan pemahaman masyarakat pemilih dan meningkatkan partisipasi Pilkada 2024," kata Ihsan.
Sebagai langkah awal kolaborasi tersebut, KPU dan Pokja Wartawan Provinsi Banten menggelar sosialisasi dan pendidikan pemilih segmentasi kalangan wartawan untuk Pilkada 2024 di Villa Baros, Kabupaten Serang, Minggu 18 Agustus 2024.
Ketua Pokja Wartawan Harian dan Elektronik Provinsi Banten Deni Saprowi mengatakan, Pilkada 2024 menjadi ruang aspirasi warga memilih calon kepala daerah di tingkat provinsi dan kabupaten/kota.
"Kita sebagai wartawan punya peran strategis untuk mengawal Pilkada ini sehingga lahir pemimpin yang diharapakan masyarakat," kata Deni.
Selain wartawan yang sehari-hari meliput di Provinsi Banten, kegiatan juga diikuti perwakilan wartawan dari kabupaten/kota.
Kata Deni, sebagai pilar keempat demokrasi, wartawan punya peran tidak hanya melalui kerja-kerja jurnalisnya. Namun juga bisa turun tangan memberikan edukasi terhadap masyarakat agar berperan aktif dalam proses Pilkada.
"Tentu dalam keseharian kita bisa mengawal pilkada ini dengan kerja peliputan, memberitakan seluruh tahapan pilkada dari awal hingga akhir agar masyarakat juga berpartisipasi, tidak hanya saat di TPS (Tempat Pemungutan Suara-red) tapi juga proses di setiap tahapannya," kata pria yang akrab disapa Saprol ini.
Menurutnya, Pilkada bukan hanya sekadar memilih calon kepala daerah. Melainkan, menjadi momentum untuk menyampaikan ide atau gagasan pembangunan Banten ke depan.
Sebab yang lebih penting dari seremoni pemilihannya, lanjut Saprol, gagasan melakukan percepatan pembangunan di daerah menjadi hal yang penting untuk didorong.
"Kita harus sama-sama memberikan pendidikan kepada pemilih bahwa nasib mereka kedepan ditentukan dari proses pemilihan yang akan dilaksanakan pada 27 November nanti. Untuk itu, penting kiranya masyarakat terlibat secara aktif, bahwa Pilkada ini adalah cara kita menitipkan harapan kepada para kandidat yang kita anggap ideal," ucapnya.
Terakhir, Saprol berpesan, Pilkada harus jadi momentum gagasan pembangunan. "Kita harapkan Pilkada dijalankan secara bermartabat sehingga melahirkan pemimpin yang punya integritas dan berbuah warga Banten yang bahagia," tutup Saprol. (TN)