SERANG, TitikNOL - Maraknya Kekerasan seksual terhadap perempuan dan anak di Banten, membuat Kementerian Perlindungan Perempuan dan Perlindungan Anak mengajak media untuk memahami perbedaan sex dan Gender.
“Kita harus tahu dulu perbedaannya apa. Kalau seks yakni sesuatu yang tidak dapat di pertukaran, kalau gender konstruksi atau bentukan masyarakat dapat di pertukaran. Ini pasti menimbulkan perspektif gender kepada kita," kata Imiarti MH, Kabid Media elektronik dan Deputi Partisipasi Masyarakat, di hotel Ratu Bidakara, Selasa (21/6/2016).
Ia menjelaskan, jika perbedaan sex dan gender sudah dapat dipahami, akan membantu pekerjaan media dalam melahirkan karya karya yang perspektif dan sensitif terhadap isu-isu perempuan akibat kekerasan, diskriminasi, eksploitasi, pelabelan negatif, beban ganda dan subordinasi.
“Kalau kita sudah paham ini semua, bisa menciptakan publik yang ramah terhadap perempuan dan anak. Khususnya dalam kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan," jelasnya.
Selain itu, Kementerian PP dan PA juga mengajak seluruh masyarakat untuk bersama bertanggung jawab dan melindungi perempuan dan anak dalam tindak kekerasan.
"Mari bertanggung jawab bersama untuk melindungi perempuan dan anak," ungkapnya. (Meghat/rif)