TitikNOL - Munculnya reaksi kaget berkaitan dengan mode psikologis fight or fight, yakni mode yang mengatur respons stres di dalam tubuh saat otak mendeteksi adanya suatu ancaman.
Dalam mode fight or flight (melawan dan melarikan diri), otak akan memerintahkan pelepasan hormon kortisol dan adrenalin.
Hormon kortisol dan adrenalin ini akan meningkatkan detak jantung dan aliran darah, memperlambat proses pencernaan, serta melebarkan pupil mata.
Normalnya, reaksi kaget terjadi tiba-tiba dan cepat mereda. Detak jantung dan tekanan darah akan kembali normal sesaat Anda memahami hal yang menyebabkan Anda kaget.
Namun, pada kasus tertentu, misalnya pada orang yang memiliki lemah jantung dan sering kaget atau mengalami syok berat, reaksi yang terjadi bisa berlebihan.
Mode fight or flight bisa membuat otot jantung berkontraksi dengan hebat secara terus-menerus.
Hal ini membuat jantung berdetak semakin cepat dan mengakibatkan kegagalan fungsi jantung.
Akibatnya, aliran darah ke jantung dan seluruh tubuh bisa terhenti secara mendadak. Kemudian, timbulah gejala serangan jantung.
Kondisi inilah yang menyebabkan mengapa kaget bisa menyebabkan dampak buruk seperti kematian.
Dampak buruk kaget lainnya
Beberapa orang yang mudah kaget biasanya akan menunjukkan reaksi yang lebih ekspresif ketika terkejut. Anda yang sontak berteriak, jatuh, atau bahkan latah.
Walaupun tak selalu terjadi, sering kaget atau reaksi kaget berlebihan juga memiliki risiko bagi kesehatan.
1. Kerusakan organ
Untuk mengaktifkan mode fight or flight saat kaget, otak bekerja memproduksi senyawa neurotransmitter seperti hormon adrenalin.
Jika dilepaskan dalam jumlah banyak sekaligus, hormon adrenalin bisa merusak organ dalam seperti jantung, paru-paru, hati, dan ginjal.
Namun, biasanya penyebab kematian mendadak adalah kerusakan pada organ jantung.
2. Serangan jantung
Ketika serangan jantung terjadi, aliran darah ke jantung Anda terhenti.
Serangan jantung sebenarnya berbeda dengan henti jantung yang tidak dipengaruhi oleh terhentinya pasokan darah.
Saat aliran darah dari jantung terhenti, jantung tidak bisa berfungsi sebagaimana mestinya dan gagal memompa darah ke seluruh tubuh.
Serangan jantung membutuhkan pertolongan medis sesegera mungkin.
Kondisi ini tak hanya menyerang kesehatan orang lanjut usia, orang yang sering kaget atau memiliki jantung yang lemah juga berisiko.
3. Gagal jantung
Sering kaget mungkin bisa menyebabkan lemah jantung pada sebagian orang. Gangguan detak jantung yang lemah bisa berkembang menjadi penyakit gagal jantung.
Gagal jantung berarti jantung Anda tidak dapat memompa darah dengan baik ke seluruh tubuh. Hal ini dapat merusak organ-organ vital.
Dampak lain dari gagal jantung yaitu terjadi penumpukan cairan di paru-paru.
4. Sesak napas
Sesak napas atau dikenal secara medis sebagai dispnea juga bisa menjadi salah satu dampak buruk kaget.
Kondisi ini sering digambarkan sebagai rasa sesak di dada, kesulitan bernapas, atau perasaan mati lemas.
Ada beberapa penyebab sesak napas selain karena kaget. Olahraga yang sangat berat, suhu ekstrem, obesitas, dan berada di ketinggian juga dapat menyebabkan sesak napas.
Untuk menurunkan risiko kematian karena terkejut, Anda bisa mencoba teknik-teknik relaksasi seperti meditasi zen dan yoga.
Relaksasi bisa membantu sistem saraf Anda supaya tidak bereaksi secara berlebihan kalau kaget.
Berita ini telah tayang di hellosehat.com, dengan judul: Awas, Dampak Buruk Sering Kaget Bisa Memicu Kerusakan Organ