LEBAK, TitikNOL - Dua kelompok pengelola penitipan sepeda motor di Pasar Binuangeun, terlihat bersitegang. Dari video yang diperoleh wartawan melalui grup WhatsApp, lokasinya berada di Pasar Binuangen, Desa Muara, Kecamatan Wanasalam.
Informasi yang dihimpun, ketegangan itu disebabkan oleh perebutan lahan parkir untuk penitipan motor di pasar Binuangeun. Kelompok pertama mengklaim telah mendapat rekomendasi dari Disperindag Lebak, sementara kelompok satunya merupakan pengelola penitipan motor sebelumnya.
"Heh, dengarkan yah, maka kenapa kata saya tidak menghargai itu. Kalau emang itu keluar dari aturan, saya sudah bicara. Sep, saya menghargai kamu, saya menghargai orang tua di Rangasbitung. Kenapa saya tidak menghargai, karena sudah keluar dari kolidor," ujar pria bertubuh tegap yang memakai rompi salah satu Ormas itu dengan nada tinggi.
"Atuh kan saya sudah bicara, kenapa anak - anak itu dipaksakan oleh kamu. Demi allah rasullah, saya sudah bicara sama Emus. Kamu bicara katanya itu pungli, apa yang disebut pungli. Tidak ada di KUHAP nya, saya sarjana hukum. Kalau dapat sama saya, memeras kamu kalau minta memaksa. Sudah dua kali kamu minta memaksa, saya selama ini menghargai kepeda semuanya," sambungnya masih dengan nada tinggi.
Belum diketahui identitas pria lain yang dimarahi oleh pria berpakaian rompi tersebut. Namun informasi beredar, pria berompi itu merupakan seorang ASN di Dinas PUPR Provinsi Banten berinisia HI.
Konfirmasi pun dilakukan oleh TitikNOL kepada HI yang disebut - sebut seorang ASN di Dinas PUPR Banten.
"Makanya ketika katanya ada keributan atuh anggota di lapangan pada tertawa saja. Nanti saya jelaskan sambil ngopi," kata HI melalui aplikasi pesan WhatsAppnya.
Kata HI, secara legalitas hukum soal pengelolaan penitipan sepeda motor itu di lokasi Pasar Binuangen yang dikelola dirinya sebagai Korcam salah satu ormas tidak ada persoalan.
"Itinya membantu pengunjung dan pemilik toko dan juga ada MoU dengan Disperindag sesuai perda no 7 Tahun 2010," terang HI.
HI membantah terkait informasi yang beredar, soal keributan yang terjadi antara dirinya dengan seorang pria pengelola penitipan motor di Pasar Binuangen tersebut.
Sementara itu, Dedi Rahmat, Kepala Disperindag Kabupaten Lebak, belum merespons konfirmasi yang dilakukan oleh TitikNOL. (Gun/TN1)