Jum`at, 22 November 2024

Cegah Stunting, Mahasiswa STIKes IMC Bintaro Gelar Bakti Sosial

Ibu-ibu saat mendaftar untuk mendapatkan pengobatan gratis dan pembagian sembako yang digelar oleh STIkes IMC Bintaro di Kecamatan Teluknaga. (Foto: TitikNOL)
Ibu-ibu saat mendaftar untuk mendapatkan pengobatan gratis dan pembagian sembako yang digelar oleh STIkes IMC Bintaro di Kecamatan Teluknaga. (Foto: TitikNOL)

KABUPATEN TANGERANG, TitikNOL - Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Ikhsan Medical Center (STIKes IMC) Bintaro bekerjasama dengan Yayasan Yatim Mandiri (YM), menggelar kegiatan bakti sosial dan pengobatan gratis di Desa Pangkalan Kecamatan Teluknaga, Sabtu (21/12/2019).

Kegiatan ini dilakukan, sebagai bentuk kepedulian para mahasiswa terhadap masih tingginya angka stunting di wilayah Pantura, Kabupaten Tangerang.

Acara itupun dipadati oleh sekitar 600 ibu-ibu dan anak-anak yang ingin mengobati anaknya. Terlebih, tidak hanya pengobatan gratis, di acara itu juga dilakukan pembagian sembako gratis dan santunan anak yatim.

Bupati Tangerang yang diwakili oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Anak (DP3A) Asep Jatnika mengatakan, angka stunting di Kabupaten Tangerang mencapai 29,6 persen di akhir tahun 2019 dan didominasi dari wilayah Pantura termasuk Kecamatan Teluknaga.

"Stunting perlu diselesaikan dan dicegah, gagal tumbuh karena kekurangan gizi akibat dari faktor kesehatan yang ada, atau tidak ditunjang oleh gizi yang baik, 29,6 persen memdominasi wilayah Pantura seperti tempat acara sekarang," katanya kepada media.

Dirinya juga mengatakan, wilayah Pantura menjadi sasaran utama menyelesaikan permasalahan stunting, baik dari Pemerintah kabupaten, kecamatan dan desa.

Lanjut Asep, penyebab stunting 40 persen disebabkan oleh kesehatan lingkungan. Dirinya mengakui, pencegahan dari Pemkab sudah sering dilakukan namun kesadaran masyarakat yang kurang.

"Perilaku yang kurang baik (mandi di air irigasi, red), padahal pemberian air bersih sudah sekarang kesadaran Haris dirubah yang harus di tanamkan," ujarnya.

Asep berharap, stunting di Kabupaten Tangerang tahun 2020 bisa menurun dengan program yang sudah dijalankan oleh Pemkab.

Di tempat sama, Kepala Yayasan Yatim Mandiri Lukman Hakim mengakui, pemilihan lokasi saat ini atas arahan dari Pemkab karena stunting di wilayah Pantura tinggi.

"Pertama rekomendasi dari kabupaten, karena memang akan ada pencegahan stunting dan mereka memberikan tempat ini," katanya.

Ke depannya kata dia, Yatim Mandiri akan terus bekerjasama dengan STIKes IMC untuk melakukan penyuluhan bakti sosial di wilayah kabupaten Tangerang.

"Sesuai yang kita berikan, Stunting sekitar ada 200 sembako ada 150 dan keseluruhan ada 400 paket obat sembako dan lainnya. Stunting tidak selesai sekali, kemungkinan kita akan kembali lagi dengan memohon bantuan dari CSR perusahaan, selama 6 bulan atau setahun," ujarnya.

Sementara, Ketua LPPM STIKes IMC Hadi Nugroho mengatakan, kegiatan ini didukung penuh oleh ketua yayasan Ichsan, Ani yuliani dan Ketua STIKes IMC Bintaro Piters M Simanjuntak. Dirinya mengaku siap terus bekerjasama dengan Yayasan Yatim Mandiri untuk melakukan kegiatan-kegiatan sosial terhadap masyarakat.

Bahkan kata Hadi, desa Pangkalan yang termasuk penyumbang stunting tinggi akan menjadi desa binaan pihaknya.

"Karena dosen sekarang Harus ada pengabadian kepada masyarakat, kami siap bekerjasama dengan yatim mandiri. Melihat urgensi stunting tinggi di Indonesia khususnya wilayah sini, sehingga kita alihkan yang awalnya dari penyakit tidak menular, ini yang pertama kita ke sini," tukasnya.

Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa STIKes IMC Bintaro Dede Triyani, mengucapkan banyak terimakasih kepada Yatim Mandiri dan juga para donatur yang sudah membantu mengsukseskan kegiatan tersebut. Dirinya berharap, kedepannya kegiatan-kegiatan sosial kepada masyarakat terus terselenggara.

"Kami ucapkan kepada semua pihak, insyaallah kedepannya akan terus terselengara," harapnya. (Lib/TN1)

Komentar