SERANG, TitikNOL - Centre for Strategic and International Studies (CSIS) meminta pemerintah serius memberantas korupsi. Berdasarkan hasil survei CSIS yang dilakukan kepada responden, masyarakat berharap agar pemerintah meningkatkan keseriusan dalam memberantas korupsi.
"Hasil survei menyatakan bahwa 32,4 persen responden berpendapat pemerintah belum serius memberantas korupsi. Sementara 58,5 persen berpendapat pemerintah sudah serius. Sisanya 9,2 persen mengaku tidak tahu," ungkap Peneliti CSIS Bidang Politik Arya Fernandes, saat menyampaikan rilis hasil survei nasional CSIS, di Aula Serba Guna Hotel Puri Kayana, Serang, Banten, Kamis (4/8/2016).
Arya mengungkapkan, hasil survei juga menyatakan jika sektor kepolisian tidak luput dari potensi tindak pidana korupsi. Saat diuji mengenai pengalaman masyarakat berhubungan dengan instansi pemerintahan, menunjukkan sektor kepolisian ditengarai juga rentan terjadi korupsi.
"32,9 persen responden mengaku pernah
berhubungan dengan polisi. 59,8 persen dari responden yang pernah berhubungan
dengan polisi mengaku pernah diminta memberikan sesuatu (barang/uang/hadiah) dan 36,6 persen pernah memberikan sesuatu secara sukarela (tanpa diminta)," ungkapnya.
Berkaitan dengan kepercayaan publik terhadap lembaga pemerintahan, lanjut Arya, hasil survei menunjukan jika tingkat kepercayaan publik terhadap partai paling rendah dibandingkan lembaga lainnya. Hanya 22,6 persen responden yang mengaku percaya dengan partai politik. "Publik banyak berharap kepada partai politik untuk memperkuat program pemberantasan korupsi," tuturnya.
Untuk diketahui, CSIS telah melakukan survei tentang persepsi dan pengalaman masyarakat terhadap fenomena korupsi di Indonesia. Survei tersebut dilakukan terhadap 3900 orang sample di Indonesia, dimana 2000 orang sample terdistribusi secara proporsional di 34 provinsi di Indonesia dan 1900 sample dilakukan over-sample di 5 provinsi yang dipilih secara khusus (Aceh, Banten, Papua, Riau, dan Sumatera Utara). (Tisna/quy)