Selasa, 10 September 2024

Jumlah Pengangguran Terbanyak di Indonesia, Ini Alasan Disnakertrans Banten

Ilustrasi. (Dok: Kumparan)
Ilustrasi. (Dok: Kumparan)

SERANG, TitikNOL - Pemerintah Provinsi (Pemprov) menyebut pada 2023 telah menyalurkan 50 tenaga kerja dari angka 800 orang yang dilatih pada Balai Latihan Kerja (BLK). Angka ini tidak sebanding dengan angkatan kerja yang bertambah setiap tahunnya dan membuat Banten menduduki peringkat pertama sebagai daerah dengan jumlah pengangguran tertinggi.

Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Banten, Septo Kalnadi, menjelaskan pada tahun 2024 yang tengah berjalan saat ini jumlah sumber daya manusia (SDM) yang disalurkan bisa lebih dibanding 2023.

"Disnakertrans Banten saat ini sudah melakukan pelatihan tenaga kerja melalui balai latihan kerja. Tahun lalu kami melatih 800 orang, dan yang sudah disalurkan bekerja 50 orang. Angka ini memang belum sebanding dengan jumlah angkatan kerja yang tiap tahun bertambah. Masih ada lima bulan lagi (2024, red), semoga dengan sisa waktu sampai akhir tahun dari calon tenaga kerja yang di BLK tersalurkan akan bertambah lagi," kata Sapto, Selasa (06/08/2024).

Sapto menyayangkan dari delapan kabupaten dan kota di Banten hanya dua diantaranya yaitu Cilegon dan Kabupaten Tangerang yang memiliki BLK. Padahal melalui balai itu pemerintah dapat menampung masyarakat untuk mengasah keahlian, sehingga memiliki peluang masuk ke industri semakin tinggi,

"Cuma sayangnya dari delapan kabupaten/kota di Provinsi Banten yang punya BLK hanya Kabupaten Tangerang dan Kota Cilegon. Nah harapan kami semua ada BLK. Dan nantinya dari BLK-BLK itu dapat menyalurkan tenaga kerja," ujarnya.

Adapun OPD yang dianggap memiliki peran penting dalam pengentasan pengangguran menurut Septo adalah sektor Usaha Mikro Kecil dan Menengah. Serta sektor pariwisata dan infrastruktur. Bidang- bidang tersebut dianggap mampu serta memiliki peran penting.

"Contoh, Bali dengan pariwisatanya mampu meningkatkan ekonomi masyarakat. Imbas dari meningkatnya pariwisata, ekonomi kreatif mampu berkembang pesat. Pelaku usaha kecil menengah tumbuh dengan subur," ujarnya.

Yang terpenting lagi adalah, sarana dan prasarana pendukung lainnya seperti jalan-jalan dan transportasi untuk menunjang pariwisata dan UMKM ditunjang dengan infrastruktur yang baik dan mudah dijangkau.

"Sarana prasarana seperti jalan dan transportasi, sebagai akses menuju tempat wisata itu juga penting," kata Septo.

Sapto menegaskan untuk menurunkan peringkat Banten dari urutan teratas dengan jumlah pengangguran terbanyak, perlu peran dari seluruh kabupaten dan kota lainnya.

Diberitakan sebelumnya, jumlah pengangguran di Provinsi Banten dimungkinkan akan terus bertambah, menginggat sampai dengan saat ini, banyak sekali industri atau pabrik yang mengalami gulung tikar alias bangkrut, ada juga yang pindah ke provinsi lain.

Dan sepanjang tahun 2024, dari Januari sampai Juni mencapai angka 6 ribu lebih. Berdasarkan laporan Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) pada Kamis, tanggal 25 Juli lalu dan telah dipublikasikan, secara nasional, ribuan karyawan di Banten yang dipecat tersebut menyumbang semakin banyaknya PHK ditanah air.

Komentar