Jum`at, 22 November 2024

SDN Songgom Jaya 3 Hari Terendam Banjir, Guru Kewalahan

Banjir yang merendam Sekolah Dasar Negeri (SDN) Songgom Jaya. (Foto: TitikNOL)
Banjir yang merendam Sekolah Dasar Negeri (SDN) Songgom Jaya. (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL – Intensitas hujan yang tinggi masih mengguyur wilayah Kabupaten Serang. Bahkan, sudah lima hari air di Kecamatan Cikande belum surut.

Banjir yang melanda Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang ini berdampak pada terendamnya Sekolah Dasar Negeri (SDN) Songgom Jaya. Akibatnya, para guru kewalahan merapikan perlengkapan mengajar.

Terlebih, para murid telah diliburkan dalam rangka pencegahan wabah dari Covid 19.

Kepala Sekolah SDN Songgom Jaya Teti mengatakan, sudah tiga hari lingkungan Sekolah terendam banjir. Saat ini, para guru bergotong royong untuk menyelematkan media belajar agar tidak rusak oleh air.

Sebenarnya, kata Teti, banjir sudah datang sejak hari Senin (16/3). Namun air masih menggenang di halaman Sekolah. Menurutnya, air mulai masuk ke ruang kelas pada hari Rabu (18/03) hingga saat ini.

"Kami guru guru kerja bakti untuk menyelamatkan meja kursi dan perlengkapan kelas agar tidak basah dan rusak," katanya saat dimintai keterangan, Jumat, (20/03/2020).

Ia menuturkan, banjir yang melanda wilayah Kecamatan Cikande diduga disebabkan oleh meluapnya sungai Cidurian. Hingga kini, seluruh gedung Sekolah terendam air dengan ketinggian 50-70 cm.

"Banjir berdampak dari meluapnya sungai Cidurian. Pada hari Rabu 18 Maret 2020 sampai saat ini total seluruh gedung terendam air dengan ketinggian 50-70 cm," terangnya.

Meski demikian, pihaknya mengaku bersyukur dengan kondisi seperti ini para siswa dalam keadaan libur. Sehingga, hal ini tidak berdampak pada kegiatan belajar mengajar. Mengingat, murid sudah diberi tugas oleh wali kelas untuk belajar di rumah karena bersamaan dengan intruksi surat edaran Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Kabupaten Serang.

"Dewan guru masih bersyukur kondisi sekolah tergenang seperti ini, anak-anak dalam keadaan libur untuk berlajar di rumah, sehingga tidak membebani anak," ujarnya.

Ia menyebutkan, banjir menggenangi Sekolah bukan pertama kalinya. Pada bulan Desember tahun 2019, air juga merendam seluruh gedung Sekolah. Untuk itu, pihaknya berharap pemerintah memiliki master plan dan solusinya yang baik agar Sekolah tidak terendam banjir kembali.

"Semoga pihak pemerintah dapat mencarikan solusinya demi pendidikan anak bangsa," jelasnya. (Son/TN1)

Komentar