PANDEGLANG, TitikNOL - Capres 2024 Ganjar Pranowo dinilai punya resonansi psikis yang baik sehingga peka terhadap kebutuhan masyarakat Indonesia.
Hal itu disampaikan Kiai Heri Busyairi dari Pondok Pesantren (Ponpes) Tubagus Mukri usai Halaqah Ulama Merah Putih di Ponpes Saung Hijaiyyah MALNU, Jalan Raya Menes-Labuan 15 KM, Kampung Kebon Jeruk, Dese Menes, Kecamatan Menes, Kabupaten Pandeglang, Provinsi Banten, Kamis (21/9/2023).
“Kami melihat sosok Pak Ganjar ini beresonansi psikis. Artinya apa yang dirasakan oleh masyarakat dia pun bisa merasakannya,†kata Kiai Heri di lokasi.
Menurut Kiai Heri, salah satu resonansi psikis yang dimiliki Ganjar ditunjukkan lewat program insentif guru keagamaan saat memimpin Jawa Tengah (Jateng) sebagai gubernur. Setiap guru keagamaan diberikan Rp 1,2 juta per tahun.
Program tersebut menunjukkan kedekatan Ganjar dengan para kiai dan ulama di Jateng. Tak hanya di perkotaan, tapi juga merambah pedesaan dan pelosok Jateng.
“Ditambah lagi beliau punya karakter bagus, artinya merakyat, peduli, kebapakan. Jadi membina, membimbing, dan merangkul. Insya Allah beliau bisa sukses dengan karakter seperti itu,†imbuhnya.
Track record dan karakter tersebut, kata Kiai Heri, merupakan bekal utama Ganjar untuk lebih meluaskan manfaat lagi kepada masyarakat yang ada di seluruh Indonesia.
Di kalangan pesantren sendiri, Kiai Heri berharap kehadiran Dana Operasional Pesantren (DOP), di samping adanya program insentif guru keagamaan. Adanya DOP diharapkan mampu membawa dunia pesantren jadi lebih maju.
“Pesantren ini tidak formal, artinya dia nonformal tapi ada sentuhan pemerintah sebagaimana yang formal. Mudah-mudahan seperti itu,†tuturnya.
Kiai Heri mengatakan, apa yang dilakukan selama ini merupakan perjuangan Ganjar Pranowo sebagai sosok pemimpin. Kiai Heri pun berharap program-program berkualitas dari Ganjar bisa meluas di skala nasional.
“Mudah-mudahan hal-hal yang belum tersentuh oleh pemerintah akan beliau sentuh ketika menjadi Presiden Republik Indonesia,†pungkasnya.
Turut hadir dalam Halaqah Merah Putih, KH Tubagus Ahmad Irfan Al-Hafidz dari Ponpes MALNU Kebon Jeruk, Kiai Saifullah dari Majelis Al Fatah, Kiai Tb Fathuz Zaman Zaher Al-Hafid dari Ponpes Atqiya Bil Huffadz, Gus Ahmad Shofie Azzak dari Ponpes MALNU Syeikh Arsjad, Kiai Saefuddin dari Majelis Ta'klim Luewiliang, dan kiai beserta ulama besar lainnya di Banten. (*)