Sabtu, 23 November 2024

3 Cara Atasi Rasa cemas Berlebih

Ilustrasi. (Dok: Nuga)
Ilustrasi. (Dok: Nuga)

TitikNOL - Rasa cemas berlebihan bisa datang saat seseorang mesti menghadapi sesuatu yang menurutnya penting. Beberapa contoh dari kondisi ini misalnya saat seorang siswa hendak menghadapi ujian, pelamar kerja akan diwawancara, atau bentuk-bentuk kecemasan lain. Mengenai hal ini, dr. Fiona Amelia dari KlikDokter mencoba memaparkannya sebagai berikut.

“Cemas atau kecemasan adalah perasaan gelisah, khawatir atau takut. Setiap orang pasti pernah merasa cemas di beberapa titik dalam hidupnya, tetapi untuk sebagian orang perasaan ini bisa berlangsung terus menerus,” ujarnya.

Lebih lanjut, dr. Fiona menjelaskan bahwa kecemasan dalam kadar tertentu alias sedikit, nyatanya dapat membantu. Misalnya ketika Anda cemas sebelum ujian, hal itu akan membuat diri lebih waspada dan siaga, sehingga performa menjadi lebih baik. Tetapi kecemasan yang terlalu berlebihan akan membuat Anda lelah serta sulit berkonsentrasi.

Tak sedikit orang yang mengaku kesulitan dalam mengendalikan rasa cemas berlebihan. Segala upaya telah dilakukan, namun belum kunjung mereda juga. Di sisi lain, Ellen Albertson selaku psikolog dan ahli gizi Amerika Serikat menyebut bahwa kecemasan normal dimiliki oleh setiap orang dalam kadar yang sesuai.

"Kecemasan adalah bagaimana seseorang secara internal bereaksi terhadap stres. Cemas adalah produk dari pikiran negatif atau hal yang mengkhawatirkan Anda dan dapat membuat Anda merasa benar-benar tidak berdaya,” kata Ellen.

Pikiran tak karuan, telapak tangan berkeringat, nyeri dada, merasa kelelahan tanpa sebab, susah tidur, dan selalu khawatir? Bisa jadi Anda tengah cemas. Bayangkan, apa rasanya bila hal tersebut datang secara berlebihan? Tentu akan menyiksa diri Anda sendiri.

Oleh sebab itu, simak cara mengatasi rasa cemas berlebihan secara tepat dengan kiat sebagai berikut:

1. Ambil napas dalam-dalam

Pernapasan dalam adalah salah satu cara paling sederhana dan efektif untuk menenangkan diri di tengah-tengah kegelisahan yang timbul akibat kecemasan. Hal ini merangsang sistem saraf parasimpatik yang menenangkan respons melawan serta membantu menetralisir kecemasan.

Albertson menyarankan untuk mencoba teknik pernapasan sederhana 4-7-8: Hembuskan napas sepenuhnya, tarik napas melalui hidung Anda selama hitungan 4 detik, tahan selama hitungan 7 detik, dan hembuskan melalui mulut Anda selama 8 detik. Ulangi sekitar lima kali, atau sesuai kebutuhan.

2. Pergi berjalan ke luar

Menghabiskan waktu di alam adalah kunci untuk menjaga rasa tenang dan keseimbangan dalam hidup. Susan Albers, psikolog di Klinik Cleveland membeberkan manfaat dari aktivitas tersebut.

"Berjalan di hutan menjadi salah satu tren di Jepang. Dengan waktu hanya 15 menit, kita bakal mendapatkan efek yang luar biasa untuk menurunkan tekanan darah serta meningkatkan rasa tenang," kata Albers.

Tidak ada hutan? Bukan masalah. Pergilah ke taman, sekadar ke kebun, atau bahkan lihat ke luar jendela untuk sementara waktu sambil berlatih pernapasan dalam. Penelitian menunjukkan bahwa hanya berada dekat dengan ruang hijau alami, tindakan tersebut dapat dikaitkan dengan berkurangnya depresi dan gejala kecemasan.

3. Tetap hangat dan nyamankan diri

Anda pasti sering merasa tegang dan cemas ketika kedinginan, namun lebih rileks saat suasana sekitar hangat. Hal ini bisa dibilang masuk akal, mengingat bagaimana sebagian besar manusia secara fisik menegangkan tubuh sebagai respons terhadap suhu dingin.

Salah satu penelitian di Jepang menemukan bahwa seseorang merasakan kecemasannya berkurang setelah menghabiskan waktu di sauna. Penelitian lainnya menunjukkan bahwa sensasi pemanasan mungkin berdampak pada serotonin, yakni hormon yang mengatur suasana hati.

Sederhana bukan, kiat alami mengatasi rasa cemas berlebihan? Tiga tindakan di atas dapat disertai dengan konsumsi makanan yang mampu memberikan unsur relaksasi seperti teh herbal, coklat, dan sejenisnya. Selamat mencoba!

Berita ini telah tayang di klikdokter.com, dengan judul: Kiat Alami Mengatasi Rasa Cemas Berlebihan

Komentar