TitikNOL - Pernahkah kalian makan sate daging kelinci? Selain rasanya yang terbilang lebih gurih dan enak, manfaat daging kelinci juga sangat banyak untuk kesehatan.
Kandungan protein daging kelinci cenderung lebih tinggi dibandingkan dengan daging lainnya. Di sisi lain, kalorinya justru lebih rendah. Tak heran, daging kelinci sering dianggap lebih sehat. Namun, kamu tetap perlu mengetahui cara mengolah daging kelinci yang benar untuk menghindari risiko keracunan makanan.
Kandungan gizi daging kelinci
Daging kelinci termasuk tinggi protein dan rendah lemak. Satu porsi berukuran 100 gram daging kelinci mengandung 29,1 gram protein yang bisa mencukupi 22% kebutuhan nutrisi harian.
Berbeda dengan daging sapi, daging kelinci menyediakan asupan protein, vitamin esensial, zat besi, dan mineral tanpa memberikan terlalu banyak lemak yang tidak sehat untuk tubuh.
Berikut adalah kandungan gizi satu porsi daging kelinci berukuran 100 gram yang sudah direbus:
Pada daging kelinci terkandung vitamin B12 yang baik untuk metabolisme sel darah merah, menjaga kesehatan rambut, kulit, saraf, hingga otot. Ada juga kandungan selenium yang bermanfaat untuk meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan membantu fungsi tiroid yang sehat.
Manfaat daging kelinci
Beberapa manfaat mengonsumsi daging kelinci di antaranya:
1. Menurunkan berat badan
Daging kelinci adalah salah satu sumber protein yang rendah lemak dan kalori sehingga bagus untuk menurunkan berat badan.
Selain itu, kandungan protein di dalamnya menjadi salah satu nutrisi yang paling berperan untuk menurunkan berat badan karena mengenyangkan.
Protein dapat mengurangi kadar hormon lapar dan meningkatkan kadar hormon yang membuat kamu merasa kenyang.
Jika kamu ingin menurunkan berat badan atau lemak perut, mulailah untuk mengganti sebagian karbohidrat dan lemak dengan protein. Kamu bisa membuat porsi makan siang dengan kentang atau nasi dengan takaran lebih kecil sambil menambahkan beberapa potong daging kelinci atau ikan.
2. Mencegah penyakit jantung
Konsumsi protein dengan kandungan lemak jenuh tinggi seperti daging sapi dan babi dapat membuat seseorang berisiko mengalami penyakit jantung. Karena itu, daging kelinci bisa jadi alternatif sumber protein yang lebih sehat karena kandungan lemak jenuhnya lebih rendah.
3. Menurunkan tekanan darah
Daging kelinci mengandung kadar natrium lebih rendah, sehingga tidak menyebabkan penumpukan cairan sekaligus menjaga tekanan darah tetap normal. Bagi orang yang menderita tekanan darah tinggi atau hipertensi, daging kelinci bisa jadi pilihan protein yang aman.
4. Memenuhi kebutuhan gizi ibu hamil
Daging kelinci mengandung berbagai nutrisi penting untuk ibu hamil, seperti protein, folat, zat besi, kolin, hingga kalsium.
Khasiat daging kelinci berkat kandungan gizinya ini meliputi:
5. Meningkatkan metabolisme dan pembakaran lemak
Saat makan, proses metabolisme di dalam tubuh akan meningkat. Ini biasa disebut sebagai efek termal makanan atau kondisi ketika tubuh menggunakan kalori dan nutrisi pada makanan untuk diolah menjadi energi.
Faktanya, tidak semua kandungan nutrisi memiliki efek termal yang sama. Protein adalah salah satu gizi yang memiliki efek termal jauh lebih tinggi dibandingkan karbohidrat dan lemak. Artinya, mengonsumsi makanan tinggi protein seperti daging kelinci bisa meningkatkan sistem metabolisme di dalam tubuh.
Bukan hanya meningkatkan sistem metabolisme, makanan tinggi protein terbukti secara signifikan bisa membantu meningkatkan jumlah kalori yang dibakar di dalam tubuh. Dalam sebuah penelitian, kelompok protein tinggi diketahui bisa membakar 260 kalori lebih banyak per hari dibandingkan kelompok rendah protein.
6. Menjaga kesehatan tulang
Kandungan protein pada daging kelinci juga bermanfaat untuk menjaga kesehatan tulang. Sebagian besar penelitian jangka panjang menunjukkan bahwa orang yang makan lebih banyak protein cenderung mempertahankan massa tulang lebih baik seiring bertambahnya usia dan memiliki risiko osteoporosis dan patah tulang yang jauh lebih rendah.
Manfaat protein pada daging kelinci ini bahkan sangat penting untuk wanita yang lebih berisiko tinggi terkena osteoporosis setelah menopause.
Agar tulang tetap sehat, kamu bisa menjadikan daging kelinci sebagai menu alternatif selain daging sapi atau ayam. Selain itu, pastikan juga untuk tetap aktif agar khasiatnya untuk mencegah osteoporosis semakin efektif.
7. Berpotensi mencegah batu ginjal
Daging kelinci menjadi salah satu sumber protein hewani yang juga mengandung tinggi kalium. Kandungan kalium di dalam 100 gram daging kelinci mencapai 343 miligram.
Diet kaya potasium bisa membantu mencegah pelepasan kalsium dari tulang atau dikeluarkan melalui urin. Hal ini secara tidak langsung dapat mencegah penyakit batu ginjal.
Pasalnya, kandungan kalsium yang tidak diserap dengan baik dan terlalu banyak dibuang melalui urin bisa menempel dan membentuk kristal yang menyebabkan batu ginjal.
The Agency for Healthcare Research and Quality dan American College of Physicians melakukan tinjauan uji coba terkontrol secara acak yang melihat manajemen medis untuk mencegah batu ginjal berulang. Tinjauan ini menemukan bahwa orang dengan riwayat batu ginjal yang meningkatkan asupan potasium melalui suplemen potasium sitrat secara signifikan bisa menurunkan risiko pengembangan batu lebih tersebut.
Meski begitu, manfaat daging kelinci untuk mencegah batu ginjal masih membutuhkan penelitian lebih lanjut.
Adakah bahaya mengonsumsi daging kelinci?
Meskipun daging kelinci mengandung banyak nutrisi yang bermanfaat bagi tubuh, namun ada beberapa hal yang perlu diwaspadai:
1. Keracunan protein
Jika seseorang hanya mengonsumsi daging kelinci saja, ada kemungkinan mengalami keracunan protein. Ini adalah kondisi saat tubuh mengalami kelebihan protein tanpa diibangi lemak dan karbohidrat. Jika berlangsung dalam jangka panjang, ini dapat menyebabkan racun dalam darah.
2. Potensi kontaminasi
Sebaiknya konsumsi daging kelinci dari sumber peternakan yang jelas untuk menghindari potensi kontaminasi dari konsumsi daging kelinci liar.
3. Keracunan makanan
Daging apapun harus melalui proses pengolahan yang tepat untuk menghindari risiko terjadinya keracunan makanan. Sama seperti bahaya makan daging mentah, mengolah daging kelinci harus dilakukan dengan benar.
Daging perlu direbus 2-3 kali sebelum diolah untuk memastikannya benar-benar bersih dan matang. Bagi yang belum pernah mengolah daging kelinci sendiri, cari tahu betul bagaimana caranya karena tidak umum seperti halnya mengolah daging ayam.
Catatan dari SehatQ
Pilihan menjalani gaya hidup dengan mengonsumsi protein hewani seperti daging kelinci atau sama sekali tidak mengonsumsi protein hewani adalah hak setiap individu. Di luar sana, ada banyak protes dari kelompok pejuang hak asasi hewan terkait dengan kurang manusiawinya proses ternak hingga pemotongan daging kelinci.
Namun terlepas dari kontroversi itu, daging kelinci bisa jadi pilihan protein hewani rendah lemak yang tidak menambah asupan kalori terlalu banyak. Jangan lupa imbangi dengan banyak bergerak dan mengonsumsi sumber makanan sehat seperti sayur dan buah-buahan.
Berita ini telah tayang di sehatq.com, dengan judul: 7 Manfaat Daging Kelinci dan Kandungan Gizinya