SERANG, TitikNOL – Pemerintah Provinsi Banten menambah anggaran untuk pengentasan kemiskinan di Provinsi Banten. Hal tersebut mengingat masih banyaknya jumlah keluarga miskin di Provinsi Banten.
Dikatakan Kepala Dinas Sosial Provinsi Banten, Ino S Rawita, dari data yang diperoleh Kementerian Sosial, saat ini angka kemiskinan di Banten mencapai 2.384.386 jiwa dari total penduduk yang mencapai 11 juta jiwa. Jika dihitung menurut rumah lanjut Ino, ada sekitar 582.110 rumah dan mayoritas tersebar di wilayah Selatan Banten yaitu Pandeglang dan Lebak.
"Itu menurut data tahun 2015 yang dicatat oleh Kemensos (Kementrian Sosial). Untuk data kemiskinan menurut rumah ada 582.110," kata Ino kepada wartawansaat ditemui disela sidang paripurna di gedung DPRD Banten, Rabu (30/3/2016).
Ino melanjutkan, meningkatnya angka kemiskinan di Banten karena faktor pendidikan dan sempitnya lapangan kerja. Di samping itu, masyarakat yang menggantungkan hidupnya di bidang pertanian, peternakan dan perkebunan terkendala karena akses jalan yang belum maksimal.
Namun demikian, Ino memastikan, bahwa Pemprov Banten setiap tahunnya terus menambah anggaran dari APBD untuk pengentasan kemiskinan. Adapun salah satu upaya yang dilakukan dengan cara memaksimalkan program bantuan kepada rumah tidak layak huni (RTLH), Jamsosratu, Program Keluarga Harapan (PKH) santunan kepada yatim piatu dan lanjut usia serta penyandang disabilitas.
"Sampai saat ini, Pemprov Banten memiliki sejumlah program pengentasan kemiskinan, yang menggelontorkan miliaran rupiah setiap tahunnya. Untuk rinciannya dan totalnya saya sendiri tidak hapal. Yang jelas anggaran tersebut menurut pengajuan dari delapan kabupaten dan kota di Banten," pungkasnya. (Dede/red)