Jum`at, 22 November 2024

Datangi Gubernur, Cina Bahas Soal Rencana Investasi di Banten

Ilustrasi. (Dok: Cahayapapua)
Ilustrasi. (Dok: Cahayapapua)

SERANG, TitikNOL – Asosiasi pengusaha Kabupaten Nanchang, Provinsi Seacen, Tingkok, Cina, melakukan kunjungan kerja ke Provinsi Banten dalam rangka membahas Investasi di Banten.

Kunjungan tersebut diterima langsung Gubernur Banten Wahidin Halim di ruang rapat Gubernur di Kawasan Pusat Pemerintahan Provinsi Banten (KP3B), Curug, Kota Serang, Selasa (17/12/2019).

Wahidin Halim mengatakan, dalam obrolannya bersama Perwakilan asosiasi dari Cina, dubahas soal rencana Cina yang akan membangun industri high-tech (Teknologi tinggi) di daerah Banten yang membutuhkan 3.000 hektar lahan di pesisir Pantai.

Wahidin Halim mengaku sudah diperintahkan oleh Pemerintah Pusat untuk melakukan pelayanan terbaik dalam bekerjasama melakukan pelayanan hubungan investasi dengan negara asing.

“Pusat memerintahkan gubernur melakukan pelayanan dengan baik, apalagi investasi yang menghasilkan devisa, bisa mengutamakan dengan ekspor karena kita ada delegasi dari Cina bagaimana membangun industri high-tech di Banten,” katanya kepada awak media saat ditemui setelah menerima tamu dari Cina.

Saat ini kata Wahidin Halim, pihaknya dan asosiasi perusahaan Cina baru membahas soal pencarian lokasi.

“Masih belum tahu (Lokasi Penempatan Industri, Red) karena kita masih mencari lokasi, belum tahu (Besaran investasi, red) besar juga karena butuh 3.000 hektar. Tadi saya jelaskan mengenai investasi, karena Banten menjadi peringkat kedua besar mengenai perhatian investasi,” ujarnya.

Dirinya mengatakan, ada 120 perusahaan tergabung dalam asosiasi yang akan membangun perusahaan raksaksa di Banten yang bergerak di Pelabuhan dan Teknologi tinggi (industri high-tech).

“Ini juga kunjungan pertama ke Banten, jadi ada 120 perusahaan di sana membuat asosiasi lalu menanam modal di sini, Tahun ini juga kalau ada lokasinya bisa dijalankan,” tukasnya.

Hal serupa dikatakan Plt Kepala Dinas Penanaman Modal Dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Babar Suharso. Dirinya mengatakan, pengusaha Cina yang datang ke Banten merupakan perusahaan yang bergerak pada bidang teknologi tinggi (hitec) dan pengolahan minyak (oil refenery) yang sudah 40 tahun beroperasi di China dan akan melakukan ekspansi ke Banten.

Lanjut Babar, sebagai perusahaan bukan padat karya, ia tidak terpengaruh faktor kebijakan UMR, sehingga operasionalnya akan cenderung stabil, selagi faktor-faktor penunjangnya mendukung seperti pasokan listrik yang memadai, akses tol, pelabuhan dan tentu saja lokasinya yang strategis.

"Untuk optional kami akan ajak mereka melihat lokasi yang berdekatan dengan pantai seperti Bojonegara, Kasemen, Pontang dan Tirtayasa," katanya kepada awak media.

Babar juga mengatakan, meski lokasinya di tepi pantai, namun perusahaan ini tidak harus menunggu Raperda RZWP3K yang belum selesai dibahas, mengingat operasionalnya di darat dan tidak melakukan kegiatan reklamasi.

"Tidak perlu, karena operasionalnya di darat," ujarnya.

Perusahaan oil refenery ini sangat cocok jika lokasinya berdekatan dengan industri kimia, mengingat produksi turunan merupakan salah satu bahan baku produksi pabrik kimia.

"Nafta itu produk keturunan dari pengolahan minyak. Ini bisa dimanfaatkan oleh perusahaan kimia di Cilegon, sehingga dapat menghemat biaya produksi nantinya," pungkasnya. (Lib/TN1)

Komentar