SERANG, TitikNOL - Gubernur Banten Rano Karno dalam waktu dekat akan bertandang ke Australia. Keberangkatannya untuk menandatangani persetujuan investasi Pelabuhan Ternak di Bojonegara, Kabupaten Serang, yang diminati investor negeri Kanguru tersebut.
"Pak Gubernur dan Kepala BKPM RI diundang ke Australia di awal Mei, menindaklanjuti pertemuan tahun lalu terkait ketertarikan investasi Pelabuhan khusus ternak di Bojonegara. Nanti disana akan menajamkan rencana investasi itu dan akan ada penandatanganan agreement," kata Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu (BKPMPT) Provinsi Banten Babar Suharso, Jumat (15/4/2016).
Ia mengatakan, nilai investasi yang digelontorkan perusahaan bernama National Cooperative Purchasing Aliance (NCPA) tersebut mencapai 200 juta dollar lebih.
"Jadi bukan hanya pelabuhan ternak sapi saja, tetapi ada komoditas lain juga dari Banten, seperti ikan, lobster, dan produk lain. Dan tidak hanya angkutan komoditi saja, tetapi juga untuk agrobisnis," kata Babar.
Menurut Babar, kehadiran investor Australia ke Indonesia menjadi peluang yang harus ditangkap pemerintah. Sebab, selama ini investasi Australia di Indonesia berada di ranking 11.
"Walaupun negara berdekatan, nilai investasi Australia di Indonesia rendah. Ini langkah awal minat investasi Australia ke Indonesia. Ini sejarah, karena sebelumnya tidak ada, kecuali menjual produk. Kalau investasi belum pernah," ujarnya.
Ia mengatakan, dipilihnya Banten sebagai lokasi investasi Australia bukan hanya baik untuk Banten.
"Jadi ini membawa nama Indonesia juga. Ini adalah perjanjian investasi antar negara yang berlokasi di Banten," ucapnya.
Ia menyampaikan, pihaknya memfasilitasi investor-investor yang akan menanamkan modalnya di Banten. "Kesiapan Pemda yaitu memfasilitasi, tentu dengan adanya regulasi yang mendukung, termasuk infrastruktur pendukung akses menuju Bojonegara," ungkapnya. (Kuk/red)