SERANG, TitikNOL - Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan (DLHK) Provinsi Banten menyerahkan penghargaan adiwiyata 2024 kepada 177 sekolah swasta dan negeri yang terdiri dari SD, SMP, SMA dan SMK.
Kepala DLHK Provinsi Banten, Wawan Gunawan, menjelaskan pemberian penghargaan kali ini merupakan apresiasi dari hasil penilaian kepada sekolah terhadap pengelolaan lingkungan hidup, dengan jumlah 83 sekolah masuk dalam tingkar provinsi dan 94 nasional.
"Adiwiyata sendiri ada beberapa tingkatan. Yang sekarang ini tingkat provinsi, nasional dan mandiri. Tertinggi adalah mandiri, sekolah yang dapat tingkatan provinsi diseleksi ikut ajang nasional, yang nasional untuk mandiri dengan penghargaan dari Presiden," kata Wawan, Selasa (18/02/2025).
Menurutnya DLHK Banten mencatat total penerima penghargaan Adiwiyata hingga tahun 2023 sebanyak 779 sekolah, dengan kriteria Mandiri sebanyak 67, nasional 179 dan provinsi 532.
Kepala Bidang Penataan dan Peningkatan Kapasitas DLHK Banten, Irwan Setiawan, mengungkapkan, pihaknya telah melaksanakan penilaian kepada seluruh sekolah sejak 2024, selama kurun waktu dua bulan.
"Penilaiannya selama dua bulan. Ini bagi sekolah negeri bisa jadi kredit poin bagi guru dan kepala sekolah, untuk swasta menjadi brand image. Bagi siswa khususnya akan terbentuk karakter sadar lingkungan," ujarnya.
Penyuluh Lingkungan Hidup DLHK Banten, Ahli Muda, Samani, menerangkan setidaknya ada enam aspek yang menjadi dasar sekolah layak diberi penghargaan.
"Aspek kebersihan secara keseluruhan, kemudian bagaimana mereka menglola sampah organik dan non organik, mampu menanam pohon sesuai jumlah warga sekolah, melalukan konservasi air dan energi, juga bisa berinovasi terhadap kesadaran lingkungan hidup," tuturnya.
Koordinator Adiwiyakta Yayasan Al-Izzah, Ibnu Muarif dan Wina Firdian, ditemui usai menerima penghargaan mengaku senang upayanya bisa membuahkan hasil.
"Alhamdulillah untuk Al-Izzah itu tingkat SD dan SMP mendapat penghargaan. Keduanya berhasil maju untuk tingkat nasional setelah mendapat penghargaan tingkat provinsi sebelumnya," jelas keduanya.
Menurut mereka, Adiwiyakta mampu mereduksi kebiasaan buruk siswa dalam membuang sampah sembarangan, dengan karakter sadar lingkungan. Selain itu, para murid juga kini menerapkan budaya menanam pohon hinyga menyiram tanaman.
"Selain di sekolah kebiasaan baik juga kami pantau di rumah melalui orang tua murid, sehingga paea murid mendapat karakter sadar lingkungan. Imbasnya tentu baik bagi image sekolah dan yayasan kami ini," pungkasnya. (RZ/TN)