CILEGON, TitikNOL - Rumah seorang warga di Lingkungan Gudang, Kelurahan Jombang Wetan, Kecamatan Jombang, Kota Cilegon ambruk akibat termakan usia.
Rumah milik Srihartini (51) yang terletak di jantung Kota Cilegon tersebut kini kondisinya sangat memprihatinkan.
Dapur dan kamar mandi rumah tersebut saat ini dalam keadaan terbuka alias tanpa atap, namun pemilik rumah masih tetap menggunakannya untuk sehari-hari karena tidak ada pilihan lain.
Menurut pengakuan Srihartini, rumahnya ambruk akibat diterjang angin. Peristiwanya terjadi pada tahun 2020 silam.
"Robohnya kena angin, mungkin karena bangunannya sudah tua," ungkap Srihartini kepada wartawan, Selasa (21/11/2023).
Kondisi itu mempersulit Srihartini dan keluarga, terutama saat musim hujan. Ia bahkan harus bawa payung saat ingin ke kamar mandi.
Keterbatasan ekonomi membuat Srihartini tidak bisa memperbaiki atap dapur dan kamar mandinya itu.
Suami kerja serabutan, dan baru seminggu ini mendapatkan pekerjaan dengan cara ikut ke seorang pemborong.
Srihartini mengaku, sejak sebagian rumahnya roboh sampai saat ini pemerintah daerah belum pernah memberikan bantuan.
Padahal ia sudah mengajukan permohonan bantuan kepada pemerintah setempat melalui kelurahan.
"Saya sudah ngajuin (bantuan) ke kelurahan, tapi sampai sekarang enggak tau direspon atau tidak. Fotokopi sertifikat rumah, kartu keluarga dan KTP sudah diserahkan semua ke kelurahan," ungkapnya.
Melihat kondisi keluarga Srihartini yang memprihatinkan, tokoh masyarakat Jombang dan Purwakarta, Rahmatulloh mengaku miris.
Ia tidak bisa membayangkan ada masyarakat selama tiga tahun memprihatinkan namun tak tersentuh bantuan.
"Ini bukan soal apa-apa, ini soal kemanusiaan. Ada masyarakat yang sesungguhnya butuh perhatian dari pemerintah dan lembaga-lembaga yang memang menaungi seperti Baznas," katanya.
Menurut Rahmatulloh, kondisi Srihartini harus jadi bahan evaluasi atas kinerja dan prosedur pemerintah atau lembaga seperti Baznas dalam memberikan bantuan. (Ardi/TN3).