Jum`at, 4 Juli 2025

Kadisnakertrans Banten: Pelatihan Kerja Harus Jadi Perhatian Bersama dengan Kabupaten dan Kota

PANDEGLANG, TitikNOL - Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Provinsi Banten Septo Kalnadi meminta mengatakan Pelatihan Berbasis Unit Kompetensi (PBUK) berupa pelatihan make-up dasar diharapkan membuka akses pekerja non formal agar bisa menjadi sumber penghasilan tambahan keluarga.

"Kewajiban pemerintah melatih calon pekerja, yang belum bekerja namun mau berusaha secara wiraswasta, melindungi mereka yang sudah bekerja, memastikan hak-hak pekerja yang telah berakhir masa produktifnya. Pemerintah berkewajiban menyiapan SDM khususnya warga masyarakat yang belum bisa memiliki akses pekerja formal terutama para wanita menjadi motor penggerak ekonomi keluarganya. Bila diberikan keahlian make-up desar bisa paling tidak mereka berperan di lingkunganya, membuka usaha," kata Septo saat pembukaan pelatihan make-up dasar di Stadion Badak Kuranten Saruni Majasari Pandeglang, Selasa 1 Juli 2025.

Peluang usaha tersebut, ungkap Septo misalnya ada acara wisuda TK, hajatan, rajaban, memerlukan riasan untuk pengisi acaranya maupun yang bersangkutan. "Pelatihan ini bisa menjadi motivasi untuk mengembangkan keterampilan terutama yang masih muda-muda mendapatkan penghasilan tambahan dan keterampilan," ungkapnya.

Bagi Septo, walaupun pelatihan 3 hari belum memenuhi standar keterampilan seseorang. Kita berharap keterampilan ini mendorong motivasi yang lebih bisa mengembangkan ekonomi keluarga," katanya.

Selain pelatihan tiga hari, Balai Latihan Kerja Disbakertrans Banten mengadakan juga pelatihan berdurasi panjang yang mendapatkan sertifikasi profesi yang diakui dunia usaha dan industri .

"Kalau pelatuhan 120 jam ada tiga angkatan. Untuk angkatan ke-2 akan digelar 7 Juli 2025. Kami berharap bahwa kabupaten/kota perhatian yang sama menyiapkan calon pekerja atau mereka bekerja sendiri mengalokasi anggaran pelatihan kepada masyarakat," katanya.

Mengingat di Banten tingkat pengangguran masih 5 besar, perlu menyiapkan perekonomian yang digerakkan oleh komunitas, kelompok hobi yang berkembang menjadi mata rantai industri untuk peningkatan ekonomi. Apakah lomba mancing, lomba burung. berkicau mampu meningkatkan ekonomi di sekitarnya," katanya.

Septo menuturkan, kalau dari sisi formal, pelatihan kerja yang disiapkan harus memenuhi kebutuhan dunia usaha dan dunia industri, digitalisasi dan teknologi industri. "Kita lihat sebagian besar masyarakat Banten belum terbiasa mengakses digitalisasi, teknologi industri, AI, sehingga perlu kerjasama dengan pihak swasta melalui CSR," ucapnya.

Ia menegaskan dalam penyiapan tenaga kerja bukan hanya konsen dari Disnaker saja, tetapi membutuhkan dukungan di beberapa dinas. Misalnya Ketahanan Pangan, Pertanian, Perindustrian dan Perdagangan, UMKM dan koperasi," jelasnya. (Adv)

Komentar