Kamis, 19 September 2024

Launching Imunisasi Anak, Provinsi Banten Targetkan Bebas Campak Rubela di 2023

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar saat memberikan polio kepada anak (Foto: TitikNOL)
Pj Gubernur Banten, Al Muktabar saat memberikan polio kepada anak (Foto: TitikNOL)

SERANG, TitikNOL - Pemprov Banten melalui Dinkes melakukan launching imunisasi pada anak-anak agar bebas campak rubela di tahun 2023.

Hal itu dilakukan dalam rangka mempersiapkan generasi anak bangsa tumbuh kembang lebih tangguh dan kuat dari penyakit.

Pj Gubernur Banten, Al Muktabar mengatakan, imunasasi sangat penting bagi daya tahan generasi anak-anak agar kekebalan tubuh mengikuti tumbuh kembang anak.

"Kita ingin memiliki anak yang kuat. Momen kita sangat penting karena meletakan dasar generasi kita kedepan. Pemerintah hadir memberikan layanan se-optimal mungkin untuk masyarakat," katanya saat launching, Senin (1/8/2022).

Ia menerangkan, imunisasi massal anak dimulai 1 Agustus 2022 hingga akhir September 2022.

Menurutnya, imunisasi anak bagian layanan dasar kesehatan bagi generasi muda Provinsi Banten. Adapun sasarannya 271 ribu campak dan rubela dan yang dikejar ada 400 ribu.

"Yang mendasar kita mempersiapkan generasi muda Indonesia, khususnya di Banten yang akan menjadi estapet kita ke depan karena 20 tahun ke depan akan menggantikan kita," ujarnya.

Ia menyatakan, imunisasi anak dapat dilakukan di Puskesmas, seluruh RS, klinik, posyandu.

"Diharapkan orangtua berkenan untuk melakuan imunisasi anak kita supaya tumbuh sehat agar generasi muda kita lebih baik," paparnya.

Di tempat yang sama, Kepala Dinkes Provinsi Banten, Ati Pramudji Hastuti mengatakan, ada gep data yang dimiliki Kemenkes dan daerah. Namun jumlah target dari keseluruhan imunisasi anak sebanyak 1,6 juta.

"Targetnya 900 ribu lebih, kita pemetaan di lapangan hanya ada 534.359. Kesenjangan 300 ribu ini kita harus kerja keras mencari sesuai arahan pusat," ujarnya.

Ati menjelaskan, sasaran imunisasi anak untuk campak dan rubela di usia 9 sampai 59 bulan tanpa memandang imunisasi dengan mengulangi seluruh imunisasi jenis apapun.

Kemudian imunisasi kejar untuk anak usia 12 sampai 59 bulan yang belum lengkap mendapatkan imunisasi, seperti polio, IPP, polio oral, DPT.

"Untuk IPP sasaran dari Kemenkes 476.485. OPP oralnya ada 148.480 dan ada gep kesenjangan di lapangan. Seperti IPP pun hanya ada 90.050 yang belum tervaksin dan OPP ada 138.814 yang belum tervaksin," jelasnya.

Dipaparkan Ati, sasaran DPT menurut Kemenkes ada 34.653, tapi kenyataan di lapangan ada 134.964.

Dalam kurun waktu 1 sampai 31 Agustus, imunisasi di Provinsi Banten wajib selesai dilaksanakan dengan target minimal 95 persen. Sehingga pada September, nantiya dilakukan sweeping, door to door bagi anak yang belum diimunisasi.

"(Traget keseluruhan) 1,6 juta untuk satu bulan. Semua Faskes bekerjasama semua dengan klinik, Posyandu, dokter praktik," paparnya.

Imunisasi ini diharapkan dapat mencegah timbulnya penyakit. Selain itu juga, imunisasi bagian upaya untuk bebas dari campak rubela di 2023.

"Untuk mencegah penyakit yang bisa menimbulkan KLB, seperti difteri harusnya sudah nggak ada di Indonesia, tapi masih ada, begitu juga campak rubela sudah nggak ada. Nanti tahun 2023 seluruh provonsi di Indonesia harus bebas dari rubela," tutupnya. (ADV)

Komentar