TitikNOL - Ada berbagai cara supaya Anda bisa terus memberikan ASI eksklusif pada si kecil. Salah satunya dengan menyimpan ASI di dalam botol supaya tidak terbuang sia-sia. ASI perah bisa disimpan dalam rentang waktu tertentu untuk menjaga kualitas dan kesegarannya. Ada berbagai jenis wadah alias botol ASI yang kerap digunakan untuk menampung ASI selama disimpan. Sudahkah Anda tahu apa saja jenis botol ASI tersebut, dan bagaimana kelebihan serta kekurangannya saat digunakan?
Berbagai jenis botol penyimpanan ASI
Menyimpan ASI merupakan pilihan terbaik bagi Anda yang ingin menyediakan stok ASI di rumah. Pilihan untuk menyimpan ASI biasanya juga dilakukan ketika produksi ASI pada payudara cukup banyak, tapi bayi sudah kenyang menyusu.
ASI yang telah diperah, entah menggunakan pompa ASI elektrik ataupun manual, kemudian disimpan di dalam berbagai tempat. Mulai dari suhu ruang, cooler box, kulkas, freezer, maupun freezer dengan kulkas.
Namun, jangan asal menyimpan ASI. Selain memiliki aturan dalam lama waktu penyimpanan, ada berbagai jenis botol yang juga bisa digunakan sebagai wadah penyimpanan ASI.
Botol ASI tersebut dapat dibedakan berdasarkan material bahan penyusunnya. Berikut beragam jenis botol yang bisa digunakan sebagai wadah ASI:
1. Plastik
Botol plastik tampaknya yang paling sering sering digunakan sebagai salah satu wadah penyimpan ASI. Meski berbahan dasar plastik, tapi Anda tidak perlu khawatir mengenai keamanannya saat digunakan.
Pasalnya, botol plastik biasanya telah dirancang sedemikian rupa sehingga aman untuk bayi. Jika Anda tidak ingin membeli botol ASI plastik yang mengandung bahan kimia tertentu, coba pilih botol yang bebas dari BPA (bisphenol-A).
BPA merupakan jenis bahan kimia yang biasanya digunakan dalam pembuatan berbagai produk, seperti wadah makanan atau minuman maupun produk kebersihan. Untuk memastikan botol plastik yang Anda beli tidak mengandung BPA, Anda bisa memeriksa simbol daur ulang berbentuk segitiga di bagian bawahnya.
Jika pada simbol daur ulang tertera angka “3”, “7”, atau label “PC”, kemungkinan ada kandungan BPA sebagai penyusun botol tersebut. PC adalah singkatan dari polikarbonat yang biasanya dipakai sebagai bahan dasar dalam pembuatan plastik.
Polikarbonat biasanya tidak disarankan untuk dipakai berkali-kali, terlebih dalam waktu yang lama. Pilihan lainnya, Anda bisa mencari botol ASI dengan nomor daur ulang “5”, karena terbuat dari polipropilen (PP atau polypropylene).
Label PP atau nomor daur ulang 5 yang terletak di bagian bawah botol, merupakan pilihan bahan plastik yang baik. Khususnya dalam pembuatan produk wadah plastik untuk menyimpan makanan, botol minum, termasuk yang ditujukan untuk bayi.
Bukan hanya berlaku untuk menyimpan ASI, botol ini nantinya juga bisa digunakan saat menyusui bayi. Sebagai wadah penyimpan ASI, botol plastik memiliki beberapa kekurangan dan kelebihan.
Kelebihan botol plastik
Kekurangan botol plastik
2. Kaca
Jika ingin lebih memastikan botol yang Anda pakai untuk menyimpan ASI perah aman dan bebas dari BPA, Anda bisa menggunakan bahan kaca. Ketimbang botol plastik, botol kaca memang jauh lebih berat yang mungkin akan menyulitkan bayi untuk memegangnya.
Meski begitu, jangan khawatir botol kaca ini akan mudah pecah. Sebagai solusinya, Anda bisa memilih botol ASI dari bahan kaca yang dilengkapi dengan penutup botol berbahan silikon.
Silikon ini hadir dalam bentuk yang sesuai dan pas dengan botol, sehingga bisa membantu melindunginya agar tidak mudah pecah.
Kelebihan botol kaca
Kekurangan botol kaca
3. Plastik dengan disposable liner
Plastik dengan disposable liner adalah botol ASI berbahan plastik, tapi dilengkapi dengan plastik sekali pakai yang sudah disterilkan. Plastik sekali pakai yang sudah steril (disposable sterilized liner) ini ada di dalam botol, dan berfungsi sebagai tempat menampung ASI perah.
Berbeda dengan botol plastik dan kaca yang dijelaskan sebelumnya, botol ASI yang memiliki disposable sterilized liner ini tidak menampung ASI langsung di dalamnya. ASI dibungkus oleh plastik sekali pakai steril, yang berada di dalam botol.
Plastik sekali pakai yang sudah steril ini juga bebas dari bahan BPA. Akan tetapi, sesuai namanya, disposable sterilized liner hanya bisa digunakan sekali dan kemudian dibuang.
Kelebihan plastik dengan disposable liner
Kekurangan plastik dengan disposable liner
Menyimpan ASI di Dalam Botol Vs Kantung ASI
Selain disimpan di dalam botol, ASI juga bisa ditampung di dalam kantung. Kantung ASI (breast milk bag) merupakan wadah penyimpanan ASI yang didesain khusus, sehingga dapat tahan selama ASI dibekukan dan dicairkan.
Kantung ASI ini juga sudah steril, jadi tidak pelu disterilkan atau dibersihkan terlebih dahulu sebelum digunakan. Namun, pastikan Anda memilih kantung ASI dengan segel rapat dan memiliki kualitas yang baik. Dengan begitu, ASI perah yang ditampung di dalamnya tidak mudah bocor atau tumpah.
Botol biasanya bisa langsung digunakan untuk menampung ASI saat dipompa, kemudian disimpan, dan selanjutnya diberikan kepada bayi. Hal ini berbeda dengan kantung ASI. Pasalnya, tidak semua ASI yang dipompa bisa langsung ditampung ke dalam kantung.
Beberapa pompa ASI mengharuskan Anda untuk menampung ASI perah ke dalam botol terlebih dahulu, baru kemudian dipindah ke dalam kantung untuk disimpan. Sementara jenis pompa ASI lainnya dilengkapi dengan peralatan khusus, yang memungkinkan Anda untuk langsung menampung ASI di dalam kantung.
Akan tetapi, ASI yang disimpan di dalam kantung tetap harus dipindahkan ke dalam botol saat hendak diberikan pada bayi. Secara keseluruhan, berikut perbandingan kelebihan dan kekurangan pemakaian kantung ASI:
Kelebihan kantung ASI
Kekurangan kantung ASI
Berbagai wadah penyimpanan ASI, baik itu botol plastik, botol kaca, botol plastik dengan disposable liner, bahkan kantung, memiliki kelebihan dan kekurangan masing-masing.
Pastikan penggunaan wadah penyimpanan ASI ini sesuai dengan kebutuhan dan selera Anda. Jika dirasa butuh lebih dari satu macam, sah-sah saja untuk memiliki beberapa wadah penyimpanan ASI.
Berita ini telah tayang di hellosehat.com, dengan judul: Bukan Hanya Satu, Ini 3 Jenis Botol ASI Beserta Kelebihan dan Kekurangannya