TitikNOL - Buah jenis citrus atau dikenal dengan jeruk-jerukan, ternyata membawa efek samping pada orang-orang tertentu, salah satunya alergi. Alergi terhadap buah citrus memang jarang terjadi, tetapi tidak ada salahnya bukan untuk tetap waspada terhadap kondisi ini?
Jika membiarkan alergi terhadap berbagai jenis jeruk ini dibiarkan, tentu saja akan menimbulkan reaksi yang cukup parah. Oleh karena itu, untuk mengurangi potensi tersebut yuk tambah pengetahuan seputar alergi citrus/jeruk berikut.
Buah citrus memiliki berbagai jenis. Itu sebabnya, jika memiliki alergi terhadap buah citrus, Anda mungkin juga harus menghindari berbagai jenis jeruk yang termasuk ke dalam kelompok buah ini.
Sebelum mengetahui gejala alergi yang muncul, Anda perlu mengetahui jenis jeruk apa saja yang termasuk ke dalam kelompok buah citrus, di antaranya, jeruk, jeruk nipis, lemon, jeruk bali, jeruk limau.
Mudahnya, buah citrus adalah buah yang mengandung citric acid. Apabila Anda secara tidak sengaja menyentuh (dermatitis kontak) atau mengonsumsi buah di atas, bisa jadi akan muncul gejala alergi.
Beberapa tanda umum yang akan muncul jika Anda mengalami alergi jeruk, seperti merasakan sensasi kesemutan pada bibir, lidah, dan tenggorokan, terjadi pembengkakan berwarna merah pada gusi dan bibir, kulit melepuh terasa seperti terbakar.
Bisa juga kulit kering dan mengelupas, merasakan sensasi gatal, kulit terlihat merah dan mengalami pembengkakan.
Apabila Anda mengonsumsinya, pada kasus tertentu, reaksi dari alergi buah citrus bahkan juga bisa menyebabkan reaksi anafilaktik.
Reaksi anafilaktik merupakan reaksi alergi parah yang sangat gawat dan membutuhkan penanganan segera ke unit gawat darurat terdekat.
Umumnya, reaksi alergi terjadi akibat sistem kekebalan tubuh yang salah mengenali bahwa citrus adalah alergen. Nah, jenis alergi yang satu ini biasanya juga terjadi pada orang yang sensitif terhadap serbuk sari. Sebuah penelitian pada tahun 2013 menunjukkan bahwa orang yang menderita alergi serbuk sari rentan juga terkena alergi citrus.
Penelitian tersebut memperlihatkan ketika mereka diberikan kulit jeruk, 39% di antaranya menunjukkan reaksi alergi. Meskipun demikian, tidak semua orang yang alergi serbuk sari juga bereaksi yang sama terhadap buah citrus.
Unuk mengetahui apakah Anda alergi dengan jeruk atau kelompok buah citrus lainnya, dokter mungkin akan menyarankan tes alergi dengan uji tusuk kulit.
Caranya, dokter akan menusukkan jarum yang telah mengandung kulit buah citrus ke kulit Anda. Jika muncul lingkaran merah kecil setelah 15-20 menit berlangsung, artinya Anda alergi.
Mengetahui bahwa Anda memiliki alergi dapat membantu Anda menghindarkan diri dari mengonsumsi atau bahkan menyentuh buah jeruk di waktu mendatang.
Ada beberapa obat-obatan yang mungkin tidak dapat mengatasi alergi jeruk secara kesuluruhan, tapi mengonsumsinya dapat meredakan reaksi alergi yang muncul.
1. Obat-obatan
Umumnya, obat-obatan yang direkomendasikan dokter untuk meringankan gejala alergi bisa ditemukan di apotek terdekat. Contohnya, antihistamin, inhaler dan Losion atau salep
2. Imunoterapi
Imunoterapi memang biasa digunakan untuk mengobati reaksi alergi yang ditimbulkan, tidak terkecuali dari buah citrus.
Tujuan dari injeksi imunoterapi ini adalah untuk mengurangi respons imun tubuh dan sensitivitas secara rutin. Metode ini cukup sering dipakai oleh penderita alergi serbuk sari dengan cara mengonsumsi tablet di bawah lidah mereka.
3. Epinefrin
Pada orang-orang tertentu, reaksi alergi buah citrus bisa menimbulkan gejala anafilaktik yang cukup berbahaya. Nah, untuk mengatasi gejala tersebut harus selalu tersedia injeksi epinefrin untuk keadaan darurat.
Sebelumnya, konsultasikan terlebih dahulu dengan dokter mengenai penggunaan obat ini.
Berita ini telah tayang di lifestyle.okezone.com, dengan judul: Jeruk Ternyata Bisa Bikin Alergi Loh!