TitikNOL - Berdasarkan hasil penelitian menunjukkan, film porno dapat memicu disfungsi ereksi pada pria. Berbeda dengan wanita, film porno justru tidak berpengaruh pada kehidupan seks mereka.
Pria yang secara teratur menonton film porno disebut lebih cenderung tidak tertarik pada seks, dan menderita disfungsi ereksi. Hanya satu dari lima laki-laki yang menonton film porno tiga sampai lima kali sepekan mengakui mereka menikmati seks dengan pasangannya.
Menonton pornografi memang sangat adiktif, dan hampir sama seperti mengonsumsi kokain. Selain itu, hal tersebut membuat mereka tidak puas dengan aktivitas seksual di kehidupan nyata. Namun, menonton film porno secara teratur ternyata juga sedikit berpengaruh pada wanita.
Periset dari Naval Medical Center of San Diego memiliki 300 pasien pria dan wanita, dan meminta mereka mengisi dua survei pada kebiasaan menonton film porno.
Bagi pria, periset melihat adanya hubungan yang kuat antara menonton porno secara teratur dengan hasrat kurangnya seksual dan disfungsi ereksi. Penulis studi Dr Matthew Christman mengatakan, perilaku seksual dapat mengaktifkan sirkuit.
"Sistem penghargaan yang sama di otak sebagai obat adiktif, seperti kokain dan methamphetamines, yang dapat menyebabkan aktivitas memperkuat diri, atau perilaku berulang. Pornografi internet, secara khusus, telah terbukti menjadi stimulus normal dari sirkuit ini, yang mungkin karena kemampuan untuk secara terus-menerus dan seketika memilih sendiri gambar dan lebih membangkitkan semangat secara seksual," kata dia.
Lebih lanjut, dia memaparkan, mereka yang menonton film porno secara reguler cenderung tidak menanggapi aktivitas seks di dunia nyata, dan harus semakin bergantung pada film pornografi untuk dilepaskan.
Dr. Joseph Alukal dari New York University juga memaparkan, film berbau pornografi dapat memberi harapan yang tidak realistis pada pria muda dan belum berpengalaman. Hal ini bisa menyebabkan kegelisahan libido atau kecemasan saat seks di dunia nyata, yang tidak sesuai dengan fantasi yang difilmkan.
Tidak jelas mengapa efek tersebut berbeda dengan yang dialami wanita. Namun, temuan tersebut telah dipresentasikan pada pertemuan tahunan Asosiasi Urologi Amerika di Boston, belum lama ini.
Ini terjadi setelah para periset dari Universitas Brigham Young, Utah, menemukan bahwa pecandu pornografi memproklamirkan diri telah kesulitan memelihara hubungan romantis.
Meski demikian, film porno tidak terkait dengan kecemasan hubungan antara pasangan yang menggambarkan hubungan mereka memiliki kebiasaan sehat. Demikian seperti dilansir dari Dailymail.
Berita ini telah tayang di Suara.com, Selasa 16 Mei 2017 dengan judul Hah, Film Porno Tak Baik untuk Lelaki?