TitikNOL - Penurunan berat badan tak hanya berdampak pada perubahan penampilan, tetapi juga memberi pengaruh pada kesehatan tubuh dan otak.
Pada minggu pertama, Anda mungkin merasa mudah menurunkan berat badan dengan hanya beralih ke pola makan yang lebih sehat.
Namun, saat metabolisme tubuh Anda menyesuaikan diri, Anda tidak akan membakar kalori sebanyak yang biasa Anda lakukan. Alhasil, menurunkan berat badan tambahan akan menjadi lebih sulit.
"Kapanpun berat badan Anda berubah terlalu banyak, otak Anda akan turun tangan untuk mendorongnya kembali ke apa yang menurutnya merupakan bobot yang sesuai untuk Anda. Dan Anda mungkin tidak sependapat dengan otak Anda. Banyak dari kita tidak," kata Sandra Aamodt, PhD, penulis Why Diets Make Us Fat.
Anda malah akan mengalami peningkatan nafsu makan. Setelah makan, sel-sel lemak melepaskan hormon yang disebut leptin ke dalam aliran darah. Tingkat leptin yang lebih tinggi dalam aliran darah berarti lebih banyak lemak pada tubuh Anda.
Selain nafsu makan meningkat, dorongan juga makin kuat untuk makan makanan berlemak dan berkalori tinggi, karena otak Anda mencoba mengembalikan kadar leptin tubuh ke normal. Maka, tetap berusaha melawan keinginan untuk makan donat atau minum minuman manis akan sangat berharga dalam jangka panjang.
"Otak Anda mengukur tingkat lemak tubuh dengan menggunakan leptin, hormon yang disekresi di aliran darah Anda sebanding dengan jumlah lemak yang Anda bawa," kata Stephan Guyenet, PhD, penulis The Hungry Brain, seperti dikutip Nbcnews.com.
Hasil dari pemindaian pada otak pasien obesitas, mereka yang telah kehilangan 10 persen berat badan menyatakan bahwa leptin berkurang, yang menyebabkan aktivitas meningkat di daerah otak dan mengendalikan keinginan untuk makan.
Menurunkan berat badan juga akan mengurangi risiko penyakit jantung, hipertensi, kolesterol tinggi dan diabetes tipe 2.
Ilmuwan yang mempelajari kelebihan berat badan, menemukan bahwa kehilangan hanya satu pon berat badan mengurangi tekanan empat pon pada sendi lutut.
Kehilangan kelebihan berat badan juga mengurangi ketegangan pada pembuluh darah, meningkatkan aliran darah ke otak, dan meningkatkan fungsi otak secara keseluruhan.
Penelitian telah menunjukkan bahwa orang-orang yang menjalani operasi penurunan berat badan melihat adanya peningkatan dalam memori, konsentrasi, dan keterampilan memecahkan masalah dalam waktu tiga bulan.
Pemindaian otak juga menunjukkan bahwa orang-orang yang kehilangan berat badan dan mempertahankannya selama sembilan bulan akan bereaksi berbeda saat melihat gambar makanan berkalori tinggi, daripada sebelum mereka kehilangan berat badan. Bagian otak yang memproses penghargaan, motivasi, dan rasa tidak bereaksi sekuat itu.
Jadi melawan hasrat untuk makan makanan berkalori tinggi sejak dini mungkin akan membuatnya lebih mudah dikendalikan di kemudian hari.
"Berat badan diatur oleh otak. Jika Anda tidak tahu itu, Anda akan terkejut saat otak dan tubuh mulai melawan penurunan berat badan," kata Stephan.
Menurut Adam Tsai, MD, dokter di Kaiser Permanente Colorado dan juru bicara Obesity Society, ketika berat badan turun, Anda menggunakan lebih sedikit energi untuk sekadar menjalani hari.
Kehilangan berat badan juga meningkatkan efisiensi oksigen, sehingga Anda tidak akan mudah kehabisan napas begitu saja saat menaiki tangga atau bergegas naik bus.
Dalam sebuah studi di Swedia tahun 2013, perempuan yang lebih tua mendapat nilai lebih baik dalam tes memori setelah enam bulan mengikuti rencana penurunan berat badan.
Penelitian sebelumnya juga menghubungkan obesitas dengan memori yang buruk, terutama pada perempuan dengan bentuk tubuh buah pir yang membawa ekstra berat di sekitar pinggul mereka.
Menurunkan berat badan juga mengurangi risiko kanker. Anda mungkin telah mengetahui bahwa merokok, paparan sinar matahari, dan radiasi dapat menyebabkan kanker, namun obesitas telah dikaitkan dengan beberapa jenis kanker.
Kelebihan berat badan menyebabkan peradangan yang memicu perubahan sel di dalam tubuh. Tingkat peradangan yang berbahaya dapat diturunkan, bagaimana pun, dengan kehilangan hanya 5 persen dari berat badan Anda, menurut sebuah studi tahun 2012 tentang perempuan pasca menopause yang dipublikasikan di jurnal Cancer Research.
Berita ini telah tayang di beritagar.id, Rabu 1 November 2017 dengan judul Efek penurunan berat badan pada tubuh dan otak