TitikNOL - Memakai sepatu dengan hak tinggi akan menambah rasa percaya diri. Ungkapan tersebut bisa saja berdampak nyata bagi banyak perempuan.
Jika ditelusuri, kalimat tersebut bisa saja ada benarnya. Hal ini bisa dibuktikan dengan sejarah sepatu berhak tinggi yang pertama kali digunakan oleh perempuan di Venesia, Italia.
Dahulu perempuan memakai sepatu dengan hak yang sangat tinggi untuk menambah kepercayaan dirinya, terutama di depan para lelaki. Beberapa orang menyalahgunakannya dan menjadikannya daya tarik seksual. Ya, sepatu hak tinggi memang akan membuat Anda terlihat semampai dan percaya diri.
Hal ini sepertinya yang menjadi inspirasi bagi The Japan High Heel Association (JHA) untuk menumbuhkan rasa percaya diri para perempuan Jepang.
Japan Today mengungkapkan, karena budaya pemakaian kimono khas Jepang sejak zaman dahulu, kini rata-rata perempuan Jepang memiliki postur tubuh yang kurang cantik. Punggungnya bungkuk, bokongnya terdorong keluar persis seperti bebek. Selain itu, di Jepang perempuan tidak diharapkan untuk bebas berekspresi dan mengemukakan pendapat.
Hal ini juga yang membuat banyak perempuan terkesan pemalu dan tidak percaya diri. Padahal tubuh yang tinggi dan tegap dianggap bisa menjadi modal utama menumbuhkan rasa percaya diri. Kata-kata tersebut persis seperti yang dilontarkan oleh direktur JHA.
Postur ini selain membuat mereka terlihat tidak cantik tentu juga membuat perempuan Jepang terlihat tidak memiliki rasa percaya diri yang cukup baik. Karenanya, JHA menganggap perlu adanya perubahan dalam kebiasaan yang akan memengaruhi cara mereka bersikap nantinya.
Lalu para polisi mode dari JHA pun mengajak para perempuan Jepang untuk beramai-ramai menukar sepatu yang biasa mereka kenakan dengan stiletto. Sepatu ini dikenal memiliki hak yang sangat tinggi dan runcing. Biasanya ini membuat pemakainya bertambah tinggi minimal 10 sentimeter.
Mereka juga membuka kelas etiket tempat para perempuan diajarkan bagaimana cara menumbuhkan rasa percaya diri dengan bersikap dan berjalan menggunakan sepatu hak tinggi. Untuk itu, JHA menarik bayaran JPY400.000 atau sekitar Rp52 juta untuk 6 bulan masa belajar.
Hingga saat ini tercatat sudah sekitar 4.000 perempuan yang tergerak untuk mengikuti kelas tersebut, demi tumbuhnya rasa percaya diri setelah tingginya hak sepatu yang mereka kenakan.
Sumber: www.beritagar.id