TitikNOL - Aplikasi pesan WhatsApp menggunakan machine learning atau mesin pembelajaran untuk menghapus dua juta akun penyebar hoaks (berita bohong). "75 persen akun yang diblokir ditangani tanpa campur tangan manusia atau laporan yang diajukan oleh pengguna, tapi menggunakan mesin pembelajaran," ujar juru bicara WhatsApp Carl Woog, seperti dilansir laman thestar, Kamis, 7 Februari 2019.
Laman VentureBeat melaporkan bahwa sistem tersebut dibangun untuk menemukan pengguna yang memanipulasi platform untuk mengirim pesan massal atau membuat akun palsu untuk menyebarkan konten yang dipertanyakan. Akun palsu secara otomatis dilarang dari platform pada beberapa tahap, mulai dari saat pendaftaran, mengirim pesan dan setelah dilaporkan oleh orang lain.
"Terlepas dari tujuannya apa, pengiriman pesan otomatis dan massal melanggar ketentuan layanan kami. Dan salah satu prioritas kami adalah mencegah dan menghentikan penyalahgunaan semacam ini," kata Woog.
Enginer software WhatsApp Matt Jones mengatakan bahwa sistem machine learning diambil dari pengalaman WhatsApp dengan akun bermasalah dan skenario tertentu. Dia menambahkan bahwa sistem tersebut memiliki tingkat kecanggihan yang memungkinkan melarang 20 persen dari akun yang berniat buruk pada saat pendaftaran.
"WhatsApp memeriksa alamat IP pengguna dan negara asal nomor telepon yang digunakan untuk mendaftar, apakah keduanya berada di lokasi yang sama, berapa usia akun itu dan apakah akun itu mengirim teks spam," tutur Jones.
Tindakan yang dilakukan WhatsApp itu dilakukan berawal dari kontroversi partai politik di India yang dilaporkan telah menyalahgunakan layanan menjelang pemilihan umum, tahun lalu. Partai politi tersebut menyebarkan berita palsu untuk mempengaruhi pemilih.
Aplikasi pesan besutan Facebook itu juga disalahgunakan untuk menghasut dan dijadikan sebagai media kekerasan yang menelan korban puluhan nyawa di India. Selain itu, dimanfaatkan untuk kerusuhan di Brazil dan Myanmar dalam beberapa bulan terakhir.
Berita ini telah tayang di tekno,tempo.co, dengan judul: Hapus Akun Penyebar Hoaks, WhatsApp Pakai Machine Learning