LEBAK, TitikNOL – Tanah longsor nyaris merobohkan bangunan sekolah SMA 3 Cibeber, Kabupaten Lebak. Tinggal sejengkal lagi, mushola dan perpustakaan terancam ambruk jika terjadi longsor susulan.
Kepala SMAN 3 Cibeber Endi Rusli mengatakan, longsor terjadi ketika wilayah Kecamatan Cibeber diguyur hujan dengan intensitas tinggi. Akibatnya, tanah mengalami pergeseran dan ambrol.
Atas kejadian itu, pihaknya berharap sekolah segera dilakukan perbaikan dan pembangunan turap yang kokoh oleh Pemprov Banten, agar tidak mudah longsor jika turun hujan deras.
â€Kalau Komite sekolah berharap bangunan sekolah ini tidak dipindahkan ke tempat lain, karena di dekat gedung sekolah ini adalah pemukiman padat penduduk,†katanya saat dihubungi, Senin (2/11/2020)..
Ia menyebutkan, perbaikan untuk antisipasi tidak terjadi longsor hanya perlu di turap di sisi tebing pinggir sekolah. Sebab, pihaknya sadar betul apabila direlokasi ke tempat lain akan memakan biaya banyak.
Terlebih, letak geografis sekolah yang memiliki murid kurang lebih 300 orang itu dinilai strategis karena dekan dengan penduduk. Sehingga akan lebih mudah dalam penerimaan murid.
â€Harapan para orangtua murid, sekolah ini tetap dipertahakan di sini,†paparnya.
Terpisah, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dindikbud) Provinsi Banten Tabrani menerangkan, Pemprov Banten tengah mengevaluasi keberadaan SMAN 3 Cibeber, Kabupaten Lebak yang rawan terjadinya longsor.
Menurutnya, saat ini Pemprov Banten sedang melakukan berkoordinasi dengan ahli konstruksi, untuk mengetahui kelayakan tempat sekolah.
“Kita belum dapat memastikan apakah gedung sekolah itu hanya akan dilakukan renovasi dan pemasangan tembok penahan tebing (TPT) atau di relokasi ke tempat lain. Tapi yang pasti pak Gubernur sangat concern dengan kejadian longsornya tebing yang merusak ruangan belajar dan perpustkaan sekolah itu,†ujarnya.
Baca juga: SMA 3 Cibeber Terancam Ambruk Akibat Tanah Longsor
Ia menerangkan, yang menjadi konsen saat ini adalah memastikan keselamatan guru dan murid dalam proses KBM nanti. Sehingga, perlu dipastikan kekuatan bangunan dan tebing sekolah.
â€Pak Gubernur ingin memastikan keselamatan guru dan murid saat berlangsungnya KBM tatap muka nanti. Sehingga kami melibatkan ahli konstruksi untuk mengecek langsung ke lokasi sekolah sebelum memutuskan apakah keberadaan sekolah tetap dipertahakan disitu, apakah direlokasi ke tempat lain ,†terangnya.
Sementara itu, harapan berbeda datang dari Kepala Kantor Cabang Dinas (KCD) Dindikbud Banten wilayah Lebak Sirojudin. Pihaknya lebih berharap SMAN 3 Cibeber dapat direlokasi ke tempat yang lebih aman. Karena setiap turun hujan deras, terjadi pergeseran tanah yang dapat membahayakan para warga sekolah.
â€Kalau aspirasi para guru dan warga sekitar sekolah itu ke kami, mereka berharap sekolah yang memiliki ratusan murid itu agar dapat direloaksi lokasi yang lebih aman dan tidak jauh dari lokasi sekolah semula. Karena setiap turun hujan deras selalu terjadi pergeseran tanah,†ungkapnya.
Mengingat, saat melakukan kunjungan ke SMAN 3 Ciebebr tahun 2019 lalu, dirinya mengetahui kondisi tanah sudah mengalami pergeseran dan hal ini sudah dilaporkan kepada Dindikbud.
â€Saya sudah melaporkan kondisi sekolah ini jauh hari kepada Kadis Dindikbud terdahulu, karena saya lihat sangat rawan ambrol dan tergerus tanah longsor. Sebab, sekolah berada di atas tebing yang sangat berbahaya saat turun hujan deras,†tukasnya. (TN1)