Selasa, 8 Oktober 2024

Fraksi PKS Komisi 3 DPR: Listyo Sigit Pilihan Terbaik Presiden

Anggota DPR Komisi 3 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Dimyati Natakusumah. (Foto: TitiKNOL)
Anggota DPR Komisi 3 Fraksi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Achmad Dimyati Natakusumah. (Foto: TitiKNOL)

JAKARTA, TitikNOL - Komjen Listyo Sigit Prabowo akan menjalani uji kelayakan dan kepatutan sebagai calon Kapolri tunggal, Selasa (19/01/2021). Sepekan setelah ditunjuk Presiden Jokowi untuk menggantikan Jenderal Idham Azis, Komjen Listyo Sigit akan diuji kemampuan dan pemikirannya tentang Polri di hadapan Komisi 3 DPR.

Ditunjuknya Komjen Listyo Sigit menjawab keyakinan DPR sebagai pilihan terbaik Presiden Jokowi. Anggota DPR dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), Achmad Dimyati Natakusumah meyakini, Presiden Jokowi akan menunjuk Calon Kapolri terbaiknya dengan mempertahankan sejarah dalam setiap pergantian pucuk pimpinan Polri, selalu dipilih dari angkatan lebih muda.

Menurut anggota Komisi 3 DPR RI yang membidangi masalah hukum, hak asasi manusia dan keamanan ini, sejarah mencatat, setiap pergantian Kapolri selalu mengedepankan regenerasi. Bisa dilihat dari Timur Pradopo menggantikan Bambang Hendarso, lalu ke Sutarman, selanjutnya ke Badrodin Haiti.

Bahkan, era kepemimpinan Presiden Jokowi lebih berani lagi, saat mengajukan Tito Karnavian sebagai calon tunggal Kapolri, melompati beberapa senior di atasnya. Begitupun Kapolri Idham Azis saat ini lebih muda, junior satu angkatan di bawah Tito.

"Selain angkatan lebih muda, calon Kapolri yang ditunjuk juga dekat dan bisa diterima Presiden Jokowi sebagai pemegang hak prerogatif," ujar Dimyati.

Presiden Jikowi pun tidak ewuh pakewuh. Calon Kapolri bisa memahami keinginan Presiden atas fungsi dan tugas yang harus dijalankannya.

Dimyati memastikan, Presiden sudah mempertimbangkan faktor rekam jejak, integritas, kapabilitas, kredibilitas dan aksetabilitas calon Kapolri, sebelum mengajukannya ke DPR untuk diuji pemikiran dan kemampuannya dalam mengejawantahkan fungsi dan tugas Polri yang profesional dan terpercaya.

Dimyati menanggapi isu primordialisme, yang harus dikesampingkan dalam pemilihan calon Kapolri. Berasal dari suku atau daerah mana, serta agama apa yang diakui di Indonesia, tidak harus dipersoalkan.

“Yang terpenting berkomitmen terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia dan asas Bhineka Tunggal Ika. Warga Negara Indonesia dan dipilih karena terbaik, berintegritas dan berkomitmen memajukan Polri profesional dan bisa dipercaya masyarakat,” ungkap mantan Bupati Pandeglang ini.

Sementara itu, Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, La Nyalla Mattalitti, menyebut nama Kabareskrim, Komjen Polisi Listyo Sigit Prabowo, memang layak dipilih Presiden Jokowi sebagai calon Kapolri. Selain jenderal bintang tiga dan berprestasi, Presiden Jokowi dekat karena pernah menjadi ajudannya.

“Listyo Sigit cukup kaya pengalaman. Dalam kariernya di kepolisian, ia juga memiliki pendekatan personal yang komunikatif, seperti saat menjadi Kapolda Banten, dekat dengan ulama dan kyai setempat,” ujar La Nyalla.

Mantan Ketua Umum PSSI ini mengaku, mengenal sosok Listyo Sigit sebagai pribadi yang santun dan sangat hati-hati dalam berbicara. Beberapakali kesempatan bertemu dengan DPD, Listyo Sigit sangat menata kata-katanya dalam mengutarakan pendapat maupun berdialog sebagai intitusi Polri.

DPR akan memutuskan dan memberikan persetujuannya setelah uji kelayakan dan kepatutan selesai dijalani Komjen Listyo Sigit. Kabareskrim lulusan Akpol 1991, selanjutnya akan resmi dilantik sebagai Kapolri menggantikan Jenderal Idham Azis, yang pensiun akhir Januari ini. (TN1)

Komentar