CILEGON, TitikNOL - Ratu Ati Marliati menjadi calon terkuat untuk menduduki posisi Wakil Walikota Cilegon. Kakak kandung Tb Iman Ariyadi ini bahkan siap mundur dari ASN jika Plt Walikota Cilegon Edi Ariadi sudah diangkat secara definitif.
"Kita lihat mekanismenya, tapi yang paling penting proses percepatan sekarang setelah Pak Iman inkrah, baru pemerintah bisa mengangkat Pak Edi sebagai Walikota Cilegon definitif, itu yang paling penting," kata Ratu Ati saat ditemui di kantor Kelurahan Masigit, Kecamatan Jombang, Rabu (12/12/2018).
Perempuan yang saat ini menjabat Kepala Bappeda Kota Cilegon itu mengatakan, saat ini keputusan untuk mendefitifkan Edi kewenangannya berada di Pemprov Banten.
"Teman-teman bisa tanya ke provinsi sejauh mana progres ini berjalan secara baik. Harusnya memang sudah cepat, seperti awal waktu Pak Iman mengalami musibah kekosangannya begitu cepat, hanya itungan jam. Mudah-mudan kita berharap ini itungannya bukan jam lagi," ungkapnya.
Saat disinggung adanya dugaan unsur politik lantaran lambatnya pengangkatan Edi Ariadi sebagai Walikota Cilegon definitif pasca putusan hukum tetap atau inkrah Tb Iman Ariyadi. Ati tidak mau berkomentar banyak terkait hal itu.
"Tidak menduga ada unsur politik, kita positif thinking aja. Kalau ada kendala tanya aja yang punya kewenangan itu," jelasnya.
"Saya hanya berdoa mudah-mudahan semuanya bisa berjalan, karena yang dibawah ini sudah banyak yang double gardan atau rangkap jabatan ini," jelasnya.
Terkait persiapan melobi partai koalisi yang dulu dibangun oleh Tb Iman Ariyadi, Ati mengatakan proses itu sedang berjalan. Golkar yang menjadi partai pengusung Iman sudah melakukan komunikasi politik untuk memuluskan jalannya menuju kursi Wakil Wali Kota Cilegon.
"Kalau komunikasi politik itu adalah partai yang melakukan, kalau kita melakukan komunikasi seperti biasa kita lakukan sama seperti ke media," tuturnya.
Setelah Golkar melakukan komunikasi politik, ia akan secara resmi mengundurkan diri sebagai ASN. Pengunduran diri itu tak lain sebagai syarat untuk mencalonkan diri sebagai Wakil Wali Kota.
"Tapi Golkar melakukan komunikasi politik pastinya, setahu ibu ya insyaallah meyakini dan mendoakan mudah-mudahan koalisi yang sudah dibangun oleh Pak Iman mudahan-mudahan terus berjalan secara baik dan mudah-mudahan dan juga siap kalau ibu nyalon," ujarnya.
Meski demikian, lanjut Ati, hal terpenting dari proses itu adalah percepatan pengisian kekosongan pucuk pimpinan di Kota Cilegon. Dengan begitu mekanisme pemilihan Wakil Wali Kota Cilegon akan bergulir di DPRD.
"Yang paling penting adalah proses percepatan sekarang setelah Pak Iman inkrah, Pak Iman setelah inkrah pemerintah ini sudah harus mengangkat Pak Edi sebagai Wali Kota, itu yang paling penting," tegasnya. (Ardi/TN3).