SERANG, TitikNOL – Nasib nahas menimpa seorang ibu bernama Anah, warga kampung Cikande, Kabupaten Serang. Dirinya menjadi korban jambret komplotan ibu-ibu, usai hadiri wisuda anaknya di Kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Sultan Maulana Hasanuddin Banten.
Peristiwa bermula, saat Anah bersama keluarganya tengah keluar dari gedung kampus bersama ratusan orang yang berhamburan keluar. Tiba-tiba lima komplotan ibu-ibu menghadang Anah dari depan samping kanan, kiri dan belakang dan langsung menjambret gelang korban.
Tak menyadari dijambret, saat pintu keluar Anah kaget gelang emas 50 gram yang dipakainya hilang. Namun, salah satu anak korban Muhyi mencurigai ke lima orang tersebut dan mengejarnya. Lalu, Muhyi dan ayahnya meminta pertolongan petugas keamanan kampus dan menangkap pelaku saat hendak menaiki sebuah angkutan.
Belum sempat diintrogasi, salah satu dari keempat wanita tersebut membuang handphone ke selokan yang diduga barang curian komplotan ibu-ibu tersebut di depan kampus.
Melihat gerak gerik mencurigakan, petugas keamanan dan Muhyi membawa keempatnya ke pos keamanan Pemkot Serang yang berada di depan kampus. Tak lupa Muhyi mengajak salah satu polisi yang sedang bertugas mengatur lalulintas.
"Dia ngedorongnya begini, saling berhadapan dengan ibu saya, yang lainnya ada di belakang sama samping ibu saya, kayaknya mereka nuturin (mengikuti)," kata Muhyi, ditemui di lokasi, Sabtu (20/5/2017).
Menurut Muhyi, Salah satu pelaku berhasil kabur yang diduga membawa gelang perhiasan milik korban. "Ada lima yang satu kabur, kayanya itu yang sudah membawa gelang ibu saya," ungkapnya.
Sementara itu, petugas keamanan kampus UIN SMH Banten Andri Suhandri menjelaskan, hingga penggeledahan sementara, emas milik korban belum ditemukan. Namun satu unit telepon genggam yang diduga barang curian berhasil diamankan.
"Saya tanya ini HP siapa gak ada yang ngaku," katanya.
Dari kartu identitas yang dimiliki keempat pelaku, seluruhnya berasal dari luar Banten. KI, kelahiran Malang 7 September 1965 alamat Bululawang, SI, kelahiran Jakarta 18 Juli 1973 alamat Bekasi Timur. Kemudian SM kelahiran Surabaya 30 Juni 1956 alamat Bekasi Selatan dan terakhir SS kelahiran Yogyakarta 26 Juli 1958 alamat Jakarta Timur.
Ke empat pelaku pun langsung diamankan petugas mapolsek Kota Serang setelah mendapatkan laporan dari korban. (Gat/red)