CILEGON, TitikNOL - Sejak dioperasikan pada Februari 2019 lalu, keberadaan dua unit bus Trans Cilegon milik Pemerintah Kota (Pemkot) Cilegon yang diharapkan bisa mengurai kemacetan di Kota Cilegon, tidak sesuai dengan harapan.
Tansportasi massal yang melintasi Jalan Lingkar Selatan (JLS) dengan rute Terminal Seruni - Simpang Tiga Ciwandan itu, hampir setiap harinya sepi penumpang padahal tidak dipingut ongkos alias gratis.
Kepala Dinas Perhubungan Kota Cilegon, Andi Affandi yang dikonfirmasi mengakui, jika pihaknya belum maksimal memanfaatkan bus Trans Cilegon tersebut.
"Evaluasinya kita memang belum maksimal memanfaatkan angkutan transportasi massal ini. Tentunya di tahun 2020 kita mencoba untuk mendorong agar armadanya itu diperbanyak dan juga kita bisa melakukan kemitraan sehingga nanti ada operator yang mengoperasionalkannya secara profesional," kata Andi Affandi kepada wartawan, di Greenotel Mega Blok Cilegon, Selasa (15/10/2019).
Dua unit bus Trans Cilegon yang ada saat ini, dianggap tidak bisa dimanfaatkan secara maksimal.
"Kalau sekarang kan dua operator juga nanggung ya istilahnya. Kalau umpamanya ada 5 atau 7 mungkin operator juga semangat untuk membantu Pemkot Cilegon," ungkap mantan kepala Dinas Pertanian Kota Cilegon ini.
Lebih lanjut Andi menungkapkan, program angkutan transportasi massal tersebut merupakan program jangka panjang. Salah satu tujuannya adalah untuk mendorong perekonomian di JLS supaya bisa bangkit.
"Sebetulnya ini program jangka panjang ya, makanya koridor JLS ini adalah yang kita dorong pertama supaya pertumbungan ekonomi disana bisa bangkit dan juga ada pengembangan transportasi lainnya," jelasnya.
"Kita juga ingin ada perubahan trayek supaya angkutan kota ke depannya bisa terkoneksi dengan transportasi angkutan massal," harap Andi. (Ardi/TN1).