Jum`at, 22 November 2024

Nasib Orang-Orang Pintar di Puspitek Diujung Tanduk Gusuran Pengembang

Ervin Tundra (67), korban penggusuran, saat diwawancarai wartawan. (Foto: TitikNOL)
Ervin Tundra (67), korban penggusuran, saat diwawancarai wartawan. (Foto: TitikNOL)
TANGSEL, TitikNOL - Ervin Tundra (67), harus merelakan huniannya yang telah ditinggali selama 30 tahun.

Pasalnya, nasib pensiunan ASN di Pusat Penelitian Ilmu Pengetahuan dan Teknologi (Puspitek) ini ada di ujung tanduk cukong dan tangan pengelola aset Puspitek di Setu, Kota Tangerang Selatan (Tangsel).

Ketika dijumpai awak media di huniannya Blok VF-G, Komplek Puspitek, Setu, Tangsel, Ervin Yundra, tampak pasrah dan menunggu keajaiban nasib dari sang khalik. Pria pensiunan ASN Puspitek itu kini tengah mengalami cobaan diluar harapannya.

Ia harus berjuang melawan penyakit stroke yang menderanya saat detik-detik penggusuran tanpa pesangon itu selalu membayangi hari-harinya.

"Saya tidak tahu harus bagaimana, apakah ini nasib yang dialami bangsa Indonesia sesungguhnya. Dulu saat saya sehat, pikiran dan tenaga saya dibutuhkan oleh Puspitek. Tapi, kini saat saya sudah pensiun saya tidak diartikan sama sekali. Kabarnya saya akan ditendang dari hunian ini tanpa pesangon," kata Ervin, dengan nada terbata-bata saat dikunjungi awak media, Sabtu (24/3/2019).

Ia tak habis pikir, bahwa nasibnya menjadi abdi negara harus berakhir dan tergusur oleh kepentingan rencana proyek Jalan Provinsi Jabar-Banten, yang membelah kawasan Puspitek, Setu, Tangsel.

"Saya tidak mengira apakah ini nasib saya sebagai abdi negara. Saya hanya berharap kepada Menristek Dikti, Menkeu dan pihak kementerian lainnya yang terkait untuk dapat meninjau langsung di Puspitek. Biar mereka tahu beginilah kondisinya," harap Ervin.

Selain Ervin, kini terdapat belasan warga yang bernasib sama menunggu detik-detik penggusuran tanpa pesangon akibat imbas proyek rencana jalan Provinsi Jawa Barat-Banten. (Don/TN1).
Komentar