SERANG, TitikNOL - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), I Gusti Ayu Bintang Darmawanti meminta kepada Pemerintah Provinsi Banten berkomitmen memenuhi kebutuhan anak di wilayah Banten.
"Banten ini, saya yakin dan percaya Pak Gub (Pj Gubernur Banten Al Muktabar) tidak akan bisa sendiri, makanya sinergi kolaborasi melalui kebijakan program penganggaran yang terintegrasi akan menjadi penting dilakukan oleh para bupati walikota yang ada di Provinsi Banten ini," ujarnya usai mengikuti peringatan Hari Anak Nasional (HAN) di KP3B, Curug, Kota Serang, Sabtu (13/8/2022).
Meneteri PPPA juga berharap peringatan hari anak tidak hanya menjadi selebrasi semata namun dijadikan momentum bagi semuanya pihak dalam memenuhi hak anak.
"Ini kewajiban dan tanggung jawab kita bersama," ujarnya.
Ia menjelaskan bahwa pelaksanaan HAN tahun 2022 memasuki pasca pandemi, di mana terjadi perubahan dalam pola kehidupan anak.
Sehingga mengalami berbagai persoalan antara lain penyesuaian kembali anak dalam kehidupan bermasyarakat, belajar, dan pemanfaatan waktu luang dengan tidak mengabaikan protokol kesehatan.
"Kemudian kita hari ini juga menyerahkan Provila (Provinsi Layak Anak) kepada Provinsi Banten mudah-mudahan ini juga menjadi pemicu ke depan untuk lebih memperhatikan berkaitan dengan pemenuhan hak demikian juga perlindungan khusus anak yang ada di Provinsi Banten ini," ujarnya.
Ia menjelaskan tema Hari Anak Nasional tahun 2022 ini diambil sebagai motivasi bahwa pandemi tidak menyurutkan komitmen untuk tetap melaksanakan HAN.
Ia mendorong berbagai pihak untuk memberikan kepedulian langsung di tengah-tengah masyarakat.
Untuk memastikan anak-anak Indonesia tetap tangguh menghadapi berbagai tantangan dalam pemenuhan hak anak dan perlindungan khusus anak pada pasca pandemi Covid-19.
"Selama 2 tahun pandemi covid-19 ini mereka harus tinggal di rumah dengan belajar jarak jauh. Nah sekarang mereka harus bergembira, karena pandemi ini belum berakhir. Tentunya himbauan dan menjadi penekanan kita bagi anak-anak di seluruh Indonesia untuk tetap memperhatikan protokol kesehatan," ujarnya.
Kemudian ia juga berharap adanya sinergi dan kolaborasi lintas sektoral untuk pemenuhan hak anak mulai dari akar rumput hingga pemerintah pusat.
"Kami melihat strategi desa ramah perempuan peduli anak ini karena kita mulai dari pemerintahan yang di akar rumput ya. Dalam hal pemberdayaan perempuan kemudian pengasuhan anak, penurunan angka kekerasan, penurunan pekerjaan dan pencegahan perkawinan anak, mudah-mudahan dengan pengintegrasian perspektif gender dan ramah anak yang kita mulai di tingkat akar rumput ini, kita akan bisa mulai menjawab permasalahan-permasalahan perempuan dan anak di nusantara ini," ujarnya.
Sementara itu Pj Gubernur Banten, Al Mukhtabar mengaku siap mengikuti arahan dari pemerintah pusat terkait komitmen dalam mendengar suara anak di Banten. Pemprov Banten siap memenuhi aspirasi Suara Anak Indonesia (SAI) Banten.
"Karenanya kita akan patuh apa yang menjadi arahan Ibu Menteri, karena sesungguhnya norma standar prosedur dan kriteria dipandu oleh Ibu Menteri dan kita laksanakan itu sesuai dengan kewenangan masing-masing provinsi dan kabupaten kota. Itu bagian dari komitmen yang sudah saya sampaikan tadi ke ibu bapak bupati walikota," ujarnya.
Menurutnya terkait 15 point inspirasi yang disampaikan oleh anak-anak akan menjadi basis dalam merencanakan pembangunan daerah di Provinsi Banten. Mendukung untuk mewujudakan Indonesia layak anak dan Indonesia emas itu menjadi bagian dari komitmen bersama.
"Provinsi Banten bersama kabupaten/kota tentu kearusutamaan gender itu menjadi basis kita dan di dalamnya ada keberpihakan kepada anak."
Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, Kependudukan dan Keluarga Berencana (DP3AKB) Provinsi Banten Siti Ma’ani Nina mengatakan, pihaknya optimis mewujudkan arahan dari pemerintah pusat dan merealisasikan terkait Suara Anak Indonesia (SAI) Banten.
Untuk mewujudkannya, pihaknya mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk memenuhi hak-hak anak di wilayah Banten.
Berikut 15 poin Suara Anak Indonesia (Banten) dalam memeringati Hari Anak Nasioanal di Banten.
1. Kami Anak Banten mendukung pemerintah untuk mengoptimalkan kartu identitas anak dan kartu keluarga dalam rangka pemenuhan hak sipil dan kebebasan secara merata;
2. Kami Anak Banten memohon kepada pemerintah untuk mendukung pembentukan dan pengembangan forum anak di setiap tingkatan daerah;
3. Kami Anak Banten memohon kepada pemerintah untuk memfasilitasi wadah informasi layak anak;
4. Kami Anak Banten memohon penegasan pemberian dispensasi perkawinan anak dan mendorong masyarakat serta lembaga terkait untuk menghapus praktik perkawinan anak;
5. Kami Anak Banten meminta kepada pemerintah untuk mengoptimalkan layanan konsultasi keluarga dan mensosialisasikan pengasuhan positif kepada orang tua dan guru dalam pemenuhan hak-hak anak;
6. Kami Anak Banten mendukung pemerintah untuk mengoptimalkan pemerataan infrastruktur yang ramah anak di setiap tingkatan daerah;
7. Kami Anak Banten memohon kepada pemerintah untuk mengoptimalkan gerakan anti rokok, kawasan bebas asap rokok serta pencegahan dan penyalahgunaan NAPZA pada usia anak;
8. Kami Anak Banten memohon kepada pemerintah untuk mengoptimalkan layanan konsultasi dan menyosialisasikan kesehatan mental guna menjaga psikologis anak;
9. Kami Anak Banten mengajak pemerintah dalam pemerataan pembangunan Posyandu ramah dan sosialisasi pemenuhan gizi dalam rangka pengurangan dampak stunting;
10. Kami anak Banten memohon kepada pemerintah untuk memonitoring pelaksanaan sekolah ramah anak;
11. Kami memohon kepada pemerintah untuk mengembangkan Taman literasi dalam rangka pengurangan ketergantungan gawai pada anak;
12. Kami kami anak Banten memohon kepada pemerintah dalam penegasan sanksi pelaku terhadap eksploitasi anak;
13. Kami Anak Banten memohon kepada pemerintah dalam pelayanan publik untuk anak penyandang disabilitas;
14. Kami Anak Banten mendukung penghapusan diskriminasi terhadap anak yang berhadapan dengan hukum;
15. Kami Anak Banten mengajak pemerintah untuk bersama-sama memberikan edukasi terkait kesiapsiagaan serta mengajak masyarakat menerapkan sistem zero waste guna kesiapsiagaan bencana. (Advertorial)